Juru bicara TKD Prabowo - Gibran Sumut, Ricky Prandana menegaskan kepada pihak tertentu untuk tidak membawa perasaan atas apa yang disampaikan tokoh muda Indonesia asal Sumatera Utara, Bobby Nasution saat konser musik Koalisi Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar, kemarin.
Juru bicara TKD Prabowo - Gibran Sumut, Ricky Prandana menegaskan kepada pihak tertentu untuk tidak membawa perasaan atas apa yang disampaikan tokoh muda Indonesia asal Sumatera Utara, Bobby Nasution saat konser musik Koalisi Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar, kemarin.

 

MEDAN, kaldera.id – Juru bicara TKD Prabowo – Gibran Sumut, Ricky Prandana menegaskan kepada pihak tertentu untuk tidak membawa perasaan atas apa yang disampaikan tokoh muda Indonesia asal Sumatera Utara, Bobby Nasution saat konser musik Koalisi Indonesia Maju di Stadion Baharoeddin Siregar, kemarin.

Menurutnya, apa yang disampaikan Bobby tentang Gibran juga bangun stadion.di Solo tidak bermaksud menyindir seseorang. Sebab, apa yang disampaikan Bobby sesuai fakta. Dimana, beberapa pemerintah daerah sedang membangun stadion.

“Saya ada di lokasi acara. Saya saksi dan mendengar dengan jelas apa yang disampaikan Bang Bobby. Apa yang disampaikan Bang Bobby tidak ada maksud menyindir siapapun. Jadi, tidak usah baper apalagi nyinyir,” tegasnya.

Ricky juga mengungkapkan, Bobby hanya menjadikan Gibran sebagai umpama bahwa pembangunan stadion bertaraf internasional dilakukan hampir setiap pemerintah daerah saat ini. Selain itu, pembangunan stadion atas nama pemerintah, bukan nama pribadi.

“Apa yang disampaikan Bang Bobby itu tidak ada salahnya. Kan memang benar, selama ada anggarannya semua bisa bangun stadion bertaraf internasional. Jadi, gak ada yang perlu disombongkan. Itukan nama pemerintah, bukan nama pribadi. Bang Bobby itu mencotohkan Mas Gibran karena ada di lokasi. Kalau ada yang lain mungkin disebut juga sama Bang Bobby,” ungkapnya.

Dia menambahkan, begitu juga terkait siapa yang membangun. Seharusnya tidak terlalu dipersoalkan. Apakah melibatkan tenaga asing atau pekerja lokal.

Menurutnya, bila ingin membangun sesuatu yang berlinsensi internasional, tidak salah melibatkan ahli dari luar. Sebab, mereka yang lebih paham bagaimana membangun agar mendapatkan sertifikasi bertaraf internasional dan pembangunan tidak menjadi sia – sia.

“Dengan melibatkan tenaga asing, bukan berarti tidak mengakui kemampuan tenaga lokal. Seseorang itu dinyatakan visioner. Karena dia ingin hasiilnya bebar benar berkualitaa dan mendapatkan lisensi dari pihak terkait dan hasilnya bisa dimanfaatkan, tambahnya

Untuk itulah dirinya meminta hal ini idak terlalu dipersoalkan. Sebab, tidak ada yang disindir.

“Jelang pencoblosan ini seharusnya tidak menimbulkan kegaduhan. Marilah sama sama kita membangun negeri. Siapa yang menang merangkul yang kalah. Siapa yang kalah cepat move on. Sebab, siapapun yang terpilih nanti itulah yang terbaik. Jangan, belum apa apa sudah saling menyalahkan.Itulah nanti ke depannya apa yang dibuat selalu diperdebarkan. Kami di TKD Sumut tetap berjalan sesuai arahan Pak Prabowo mengedepakan kata kata yang santun dan tidak menebar kebencian,” pungkasnya. (red)