Ketua Kadin Sumatera Utara Firsal Dida Mutyara menyampaikan sepanjang perjalanannya keliling wilayah Sumut baru-baru ini muncul aspirasi dari pengurus Kadin daerah agar pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November nanti menghasilkan gubernur, bupati dan walikota yang pro bisnis.
Ketua Kadin Sumatera Utara Firsal Dida Mutyara menyampaikan sepanjang perjalanannya keliling wilayah Sumut baru-baru ini muncul aspirasi dari pengurus Kadin daerah agar pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November nanti menghasilkan gubernur, bupati dan walikota yang pro bisnis.

 

MEDAN, kaldera.id –  Ketua Kadin Sumatera Utara Firsal Dida Mutyara menyampaikan sepanjang perjalanannya keliling wilayah Sumut baru-baru ini muncul aspirasi dari pengurus Kadin daerah agar pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November nanti menghasilkan gubernur, bupati dan walikota yang pro bisnis.

Hal itu disampaikan Ketua Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara bersama Koordinator WKU bidang peningkatan kualitas manusia, ristek dan inovasi Isfan F Fachruddin serta WKU Bidang Organisasi Lismardi Hendra di kantor Kadin Sumut, kemarin.

Dia mengatakan dalam kunjungan ke daerah-daerah kabupaten dan kota baru-baru ini para pengurus yang mereka temui masih sangat sibuk dengan rencana gelaran pemilihan kepala daerah November nanti. Tapi intinya dari semua aspirasi yang ditampung bahwa harapan pengurus di daerah adalah gubernur, bupati dan walikota yang faham bisnis.

Firsal menceritakan di provinsi tetangga yang iklim usahanya lebih maju dari Sumut itu dipimpin oleh pejabat yang memahami kebutuhan pebisnis. “Maka coba kita lihat banyak sekali investasi mengalir ke daerah-daerah yang mau berkolaborasi dengan pengusaha di sana.”

Firsal melihat salah satu kunci kemajuan bisnis dan investasi di daerah sangat ditentukan oleh pemimpinnya. “Saya melihat para gubernur dan walikota di daerah lain sangat aktif mendorong dan bekerjasama agar investasi masuk ke mereka. Kita melihat bagaimana gencarnya Batam, Kepulauan Riau bisa menggaet investasi sampai Rp139 triliun dengan konsep multiyears. Itu artinya mereka sangat aktif dan pro bisnis.”

Inilah yang diharapkan ke depan agar di Sumut juga terjadi kondisi ideal seperti itu, katanya. Tentu dengan melibatkan para pengurus kadin daerah serta para pengusahanya. “Dengan begitu semua pihak bisa berkolaborasi dan bisa bekerjasama memajukan daerah masing-masing. Karena Kadin ini mitra strategis pemerintanh” jelasnya.

Karena kesibukan di daerah yang sedang bersiap mengahdapi pemilihan serentak, Kadin Sumut dan kadin daerah baru bisa vokus membentuk tim vokasi daerah. Sebenarnya, kata Isfan Fachruddin menimpali, Kadin Sumut juga tetap mengharapkan hadirnya Pergub yang mengharuskan pengusaha bergabung di organisasi ini.

Pergub itu bisa menjadi payung untuk terus mendorong pelaksanaan vokasi di daerah. “Karena sekarang kita sedang membetuk tim vokasi di daerah-daerah. Yang akan segera rampung itu di Langkat. Tim vokasi daerah ini nanti akan mengadakan pelatihan, ToT serta hal-lain yang dibutuhkan perusahaan disesuaikan dengan kondisi daerah. Nanti setelah selesai pelatihan, jika memang sesuai dan hasilnya bagus akan direkrut untuk masuk ke perusahaan yang terafiliasi di Kadin,” kata Isfan Fachruddin menambahkan.

Selain Kadin Langkat, kata Isfan, tim vokasi daerah ini juga akan disusul Asahan dan Dairi yang sejauh ini sudah rampung hingga 60 persen, jelasnya. “Nantinya akan lanjut ke Simalungun, Siantar yang baru rampung sekitar 30 persen-an,” kata dia.

Firsal dan Isfan secara bersama menyatakan tim vokasi daerah ini akan memberikan pelatihan. “Ini kita share ke masyarakat. Nanti misalnya di Langkat, industrinya butuh tenaga kerja seperti apa. Itu yang dilatih tim vokasi daerah. Jika sudah selesai, baru masuk ke rekrutmen,” kata Firsal Dida Mutyara.

Menurut dia, tim vokasi daerah ini juga punya andil besar dalam membuka lapangan kerja karena tim koordinasi antara Kadin bersama Pemkab/Pemko ini pimpinannya setingkat Sekda (sekretaris daerah).

“Harapannya dengan level seperti itu koordinasi teknis dan sinergi antara Pemkab/Pemko bersama Kadin dalam mendorong vokasi di daerah-daerah dapat menyelesaikan angka pengangguran dan memediasi antara lulusan sekolah dengan kebutuhan industri,” katanya.