Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menyakini Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo mampu mendongkrak perekonomian wilayah itu.
Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menyakini Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo mampu mendongkrak perekonomian wilayah itu.

 

MEDAN, kaldera.id – Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menyakini Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo mampu mendongkrak perekonomian wilayah itu.

“Adanya Tol Indrapura-Kisaran Seksi II ini sangatlah penting untuk mobilisasi barang maupun masyarakat atau dari Sumut, mengingat wilayah Sumut sangatlah luas,” ujar Agus Fatoni, di Medan, Kamis.

Dia menyebut tol yang dibangun sejak tahun 2018 dengan investasi Rp6,32 triliun ini menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung.

Meskipun belum terhubung, Fatoni menyebut bahwa ruas jalan tol tersebut akan mendongkrak ekonomi Sumut karena tingginya mobilisasi masyarakat yang akan menggunakannya.

“Saat ini memang belum terhubung dengan tol provinsi lain, tetapi akan terhubung yang akan mempercepat pertumbuhan provinsi yang ada di Sumatera,” kata dia.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Agus Fatoni, Rabu (16/10) mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II.

Kepala Negara mengatakan bahwa ruas jalan tol tersebut akan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru mengingat tingginya mobilitas orang, barang, logistik.

“Jalan tol ini akan menjadi daya saing dan akan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, baik di Sumatera Utara maupun Jambi. Dengan adanya jalan tol utamanya Trans-Sumatera ini kita harapkan ada kecepatan dalam mobilitas orang, barang dan distribusi logistik,” ujar Joko Widodo.

Presiden berharap dengan adanya kecepatan waktu tempuh, maka setiap daerah bisa bersaing dengan daerah di negara-negara lain.

Lebih jauh Jokowi menyampaikan, selama ini banyak yang beranggapan bahwa jalan tol nasional hanya dibangun pihak swasta dengan anggaran swasta.

Yang benar, menurutnya, adalah banyak jalan tol dibangun swasta dengan sistem investasi, dan banyak pula jalan tol dibangun BUMN serta dari anggaran APBN.

Dia menjelaskan, apabila internal rate of return (IRR) atau perhitungan kelayakan investasi jalan tol masih rendah, maka APBN harus masuk dalam pembiayaan. (antara)