Diskusi Publik Anak Muda dan Vape, Antara Tren atau Ancaman di Masa Depan

redaksi
6 Jan 2025 20:50
2 menit membaca

MEDAN, kaldera.id – Tim peneliti dari Indonesia Tobacco Control Research Network (ITCRN) menggelar kegiatan Diskusi publik bertema “Generasi Muda dan Rokok Elektrik (Vape)” berhasil menarik perhatian 200 peserta dari berbagai universitas di Indonesia dan masyarakat umum, baru-baru ini.

Dalam siaran pers yang diterima Senin (6/1/2025), kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan tiga narasumber ternama dari berbagai disiplin ilmu. Dr. Abdillah Ahsan, S.E., M.S.E., peneliti senior dari Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus Koordinator ITCRN Indonesia, membuka diskusi dengan paparan mendalam mengenai dampak ekonomi dan regulasi rokok elektrik di Indonesia.

Ia menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah dalam mengatur distribusi dan konsumsi rokok elektrik, terutama di kalangan generasi muda.

Narasumber kedua, Fredick Broven Ekayanta, S.IP., M.I.P, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang membahas fenomena sosial dan budaya penggunaan rokok elektrik. Dalam paparannya, ia menekankan bagaimana pengaruh tren global dan media sosial telah meningkatkan popularitas rokok elektrik di kalangan remaja.

Sementara, Dr. Maulana Andinata Dalimunthe, M.A., penerima hibah ITCRN 2024 dan Direktur Academic Solution Publisher, menyampaikan materi tentang dampak kesehatan rokok elektrik berdasarkan penelitian terbaru.

Ia menyoroti risiko kesehatan jangka panjang yang sering diabaikan oleh pengguna, terutama mereka yang menganggap rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

Acara ini dipandu oleh Aris Suhendar, S.Pd., M.Pd., dosen FKIP Universitas Simalungun, yang memastikan jalannya diskusi berlangsung interaktif dan menarik. Peserta yang berasal dari berbagai universitas, termasuk mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Universitas Sebelas Maret (UNS), serta masyarakat umum, terlihat aktif berpartisipasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan selama sesi tanya jawab.

Diskusi publik ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai risiko dan dampak penggunaan rokok elektrik, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun kesehatan. Dengan adanya kolaborasi dari narasumber ahli dan antusiasme peserta, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memberikan edukasi berbasis informasi yang lebih luas kepada masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dan menjadi awal dari langkah kolaboratif antara akademisi dan mahasiswa untuk menghadapi isu kesehatan yang berkaitan dengan rokok elektrik. Diskusi publik ini juga menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam memberikan edukasi berbasis informasi kepada masyarakat.(efri surbakti/red)