Ikut Ramaikan CFD, Presiden: Butuh Keberanian Mengubah Wajah Kota Medan

Presiden Joko Widodo dan Walikota Medan, Bobby Nasution bersepeda mengitari beberapa kawasan di Kota Medan, Minggu (12/2/2023). Foto: Dinas Kominfo Kota Medan
Presiden Joko Widodo dan Walikota Medan, Bobby Nasution bersepeda mengitari beberapa kawasan di Kota Medan, Minggu (12/2/2023). Foto: Dinas Kominfo Kota Medan

 

MEDAN, kaldera.id – Presiden Joko Widodo ikut meramaikan Car Free Day (CFD) di seputaran Lapangan Merdeka Medan, Minggu (12/2/2023). Orang nomor satu di Indonesia itu bersepeda dan juga kegiatan olahraga lainnya bersama Walikota Medan, Bobby Afif Nasution, Gubsu Edy Rahmayadi dan juga unsur forkopimda Sumut maupun Medan.

Warga Kota Medan juga sangat antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang digelar. Tidak hanya itu. Warga juga terkejut melihat kehadiran presiden dalam kegiatan ini. Pada Sabtu malam, presiden juga menyempatkan diri menonton konser Dewa 19 di Pardede Hall, Medan.

Sebelum tiba di seputaran Lapangan Merdeka, presiden beserta rombongan lebih dahulu bersepeda mengelilingi sejumlah ruas jalan di Kota Medan. Setelah tiba di seputaran lapangan bersejarah itu, Presiden dan Bobby Nasution beserta rombongan selanjutnya berjalan kaki di seputaran lapangan yang pada masa pemerintahan Kolonial Belanda bernama de Esplanade dan kini dalam proses revitalisasi tersebut.

Usai melakukan peninjauan, Jokowi mengatakan, jika kegiatan bersepeda yang dilakukannya pagi ini bersama Bobby Nasution beserta unsur forkopimda untuk melihat penataan kota yang kini tengah dilakukan, termasuk revitalisasi Lapangan Merdeka. Melihat itu, bilang presiden, akan terlihat perubahan besar pada wajah kota terbesar ketiga di Indonesia usai penataan dilakukan.

“Mungkin dalam kurun waktu setahun dua tahun ini akan terjadi perubahan besar di Kota Medan. Revitalisasi Lapangan Merdeka, penataan kawasan Kesawan, nanti akan dapat menjadi Landmark Kota Medan,” kata presiden optimis.

Presiden mengungkapkan, jika merubah wajah kota menjadi lebih signifikan memang dibutuhkan keberanian, khususnya di Kota Medan. Sebab, banyak pro kontra yang akan muncul dari kebijakan yang dilakukan tersebut.

“Pasti ada yang mau, tidak mau. Apalagi, keberadaannya mungkin ada yang milik BUMN, milik swasta dan juga pribadi. Saya kira, yang sulit adalah mengintegrasikannya. Tapi, saya melihat sudah dimulai pengerjaannya dan ini sangat bagus,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku kedatangan presiden ke Kota Medan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Pemko Medan untuk bekerja lebih baik, terutama dalam penataan kota yang kini tengah dilakukan.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dengan kedatangan Pak Presiden di Kota Medan. Mudah-mudahan ini jadi semangat kita bersama, termasuk masyarakat untuk membawa dan menjadikan Kota Medan lebih baik,” ujar Bobby Nasution.(reza)