Pasar Horas Siantar Akan Dibangun Kembali, Gubernur Bobby Tawarkan Skema Pembiayaan Non-APBD
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memastikan pembangunan kembali Pasar Horas yang terbakar akan segera dimulai. Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung lokasi pasar di Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (15/6/2025) sore.
PEMATANGSIANTAR, kaldera.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memastikan pembangunan kembali Pasar Horas yang terbakar akan segera dimulai. Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung lokasi pasar di Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (15/6/2025) sore.
“Pedagang meminta agar Pasar Horas segera dibangun kembali. Makanya saya datang langsung ke sini,” ujar Bobby didampingi Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi.
Bobby menyampaikan, proses pembangunan tidak akan sepenuhnya diambil alih oleh Pemprov Sumut, melainkan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov dan Pemko Pematangsiantar.
“Kita kolaborasi antara Pemprov Sumut dan Pemko Pematangsiantar,” jelasnya.
Pembangunan pasar direncanakan dimulai dalam beberapa bulan ke depan di tahun 2025. Namun, Bobby menegaskan bahwa proyek ini tidak akan menggunakan APBD secara langsung, mengingat prosesnya memakan waktu yang lama.
“Kalau pakai APBD, prosesnya lama. Jadi kami minta ke Bank Sumut untuk pembiayaan. Nanti cicilannya ditanggung bersama oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kota,” katanya.
Total kebutuhan anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp77 miliar, sesuai perencanaan yang telah disiapkan oleh Pemko Pematangsiantar.
Sementara itu, Nur Boru Sihombing, salah seorang pedagang, menyambut positif kunjungan Gubernur Bobby Nasution. Ia berharap pembangunan segera terealisasi dan pedagang tidak direlokasi ke tempat lain.
“Sudah hampir setahun kami jualan di pinggir jalan sejak kebakaran 22 September 2024 lalu. Semoga dengan kedatangan Pak Gubernur, Pasar Horas benar-benar dibangun dan kami tidak dipindahkan,” ujarnya.
Kebakaran hebat yang melanda Pasar Horas setahun lalu menyebabkan ratusan pedagang kehilangan kios, dan hingga kini masih bertahan berjualan di trotoar dan pinggir jalan. (Reza)
Pos Terkait
