Ads

Kolaborasi Gubernur dan Tujuh Bupati Pertahankan Status Geopark Kaldera Toba Diapresiasi

redaksi
3 Jul 2025 16:47
Medan News 0 7
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution bersama tujuh bupati di kawasan Danau Toba menunjukkan komitmen kuat dalam mempertahankan status Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.

Kolaborasi ini mendapat apresiasi dari dua tokoh Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), yakni Mandalasah Turnip dan Prof. Binari Manurung.

Kedua tokoh yang akan bersaing dalam pemilihan Ketua Umum KMDT 2025 itu menekankan pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan untuk mengembalikan status “kartu hijau” Geopark Kaldera Toba.

“Kami melihat upaya kolektif yang dilakukan Pak Gubernur dan tujuh bupati sangat nyata di lapangan. Langkah-langkah strategis ini penting untuk memastikan Geopark Kaldera Toba tetap diakui sebagai geopark dunia,” ujar Wakil Ketua Umum DPP KMDT, Mandalasah Turnip, Rabu (2/7/2025).

Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba tengah berupaya memperbaiki tata kelola dan melengkapi fasilitas pendukung setelah UNESCO memberikan “kartu kuning” akibat belum terpenuhinya beberapa kriteria. Revalidasi oleh UNESCO akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025.

Secara terpisah, Ketua DPW KMDT Sumut, Prof. Binari Manurung, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah luar biasa. “Pak Gubernur dan para bupati telah menunjukkan perhatian serius untuk mengembalikan status ‘green card’. Namun, di sisa waktu menuju revalidasi, perlu evaluasi lebih mendalam terhadap sarana dan fasilitas di setiap geosite,” ujar guru besar Universitas Negeri Medan (Unimed) ini.

Binari menambahkan, Geopark Kaldera Toba memiliki potensi besar sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan. Jika berhasil memperoleh kembali status “green card”, ia berharap pengelolaan geopark terluas di Indonesia ini dapat lebih baik dan sesuai standar UNESCO.

Geopark Kaldera Toba memiliki 16 geosite yang tersebar di tujuh kabupaten, yaitu Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. (Reza)