Gubernur Sumut Bobby Nasution saat melakukan dialog dengan kelompok tani cabai di Kabupaten Baru Bara, Selasa (25/11/2025). Foto: Reza Sahab/kaldera.id
BATUBARA, kaldera.id – Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution melakukan Gerakan Tanam Cabai Merah serentak Kolaborasi Sumut Berkah di lahan seluas 630 hektar lebih di Desa Bulan Bulan, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Selasa (25/11/2025).
Tak hanya kegiatan seremoni dan menyerahkan bantuan alat alat pertanian, Gubernur melakukan dialog interaktif dan langsung menyikapi keluhan para kelompok tani di Baru Bara.
Dalam dialog tersebut, para kelompok petani cabai di Kabupaten Batu Bara menyampaikan beberapa keluhan. Mulai dari klep bendungan yang rusak, jalan untuk pertanian dan juga terkait pola tanam.
Seperti yang disampaikan Podirin dan Wardi, yang mengeluhkan klep bendungan Sungai Gambus dan Sungai Dalu dalu sudah rusak. Sehingga mengganggu pengairan kebun mereka.
Menjawab keluhan masyarakat, Gubernur Bobby Afif Nasution mengatakan, untuk mengatasi persoalan klep bendungan yang rusak, ia meminta Dinas PUPR segera mendata persoalannya dan segera dilakukan penanganannya. “Saya minta pihak Dinas PUPR segera mendata persoalannya dimana dan segera dilakukan perbaikan,” tegas Bobby.
Sedangkan untuk jalan untuk usaha tani sepanjang 1 kilometer akan dilakukan perbaikan pada Januari 2026 melalui bantuan keuangan provinsi. Anggaran tersebut sebenarnya sudah dianggarkan, tapi dikembalikan karena waktu pengerjaan yang sangat singkat. Ditakutkan tidak tuntas.
“Begitu usulanPak Bupati disampaikan, langsung kami cairkan Januari 2026 nanti. Masalah pola tanam akan diatur sedemikian baik, agar kesejahteraan petani tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian mengucapkan terima kasih atas bantuan alat pertanian untuk mengolah tanah agar lebih cepat. Begitu juga atas bantuan pupuk dan lainnya.
“Saya mewakili petani cabai Batu Bara mengucapkan terima kasih. Semoga enam bulan ke depan Pak Gubernur bisa menanam serentak kembali dan tiga atau empat bulan ke depan bisa memanen bersama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, di Baru Bara ini aja juga pelaku UMKM dengan produk olahan cabai kering. Bahkan, terdapat rumah bersama olahan cabai.
“Saat ini pelaku UMKM terkendala dalam memasarkan produk olahan cabai ini. Kami berharap dengan bantuan Pak Gubernur produk ini bisa dipasarkan di hotel dn restauran yang ada di Medan,” jelasnya. (Reza)