Relawan GIS dan korban banjir di Aceh Tamiang. Foto; IST
ACEH TAMIANG, kaldera.id – Gerakan Istiqomah Sedekah (GIS) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di Desa Suka Jadi dan Desa Bundar, Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (13/12/2025). Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana.
Bantuan tersebut terdiri dari pakaian layak pakai, beras, gula, teh, makanan siap saji, telur, mi instan, minuman, perlengkapan bayi, susu bayi, alas tidur, obat-obatan, pembalut, pakaian dalam, serta air bersih sebanyak satu tangki mobil berkapasitas 8.000 liter.
Founder GIS, M Exsan Al Aqraby, mengaku tersentuh melihat kondisi masyarakat yang terdampak banjir sehingga mendorong pihaknya untuk segera turun langsung membantu.
“Sungguh tersentuh melihat keadaan masyarakat yang menjadi korban. Kami merasa harus segera bertindak untuk membantu mereka,” ujar Exsan.
Ketua Srikandi GIS, Herlinda Chaniago, menyampaikan bahwa seluruh bantuan yang disalurkan berasal dari para dermawan yang mempercayakan amanahnya kepada GIS.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berdonasi dan mempercayakan amanahnya kepada kami untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” katanya.
Salah seorang warga terdampak banjir sekaligus tokoh pemuda Aceh Tamiang, Chaidir Azhar, mengungkapkan kerinduannya terhadap suara azan yang sempat tak terdengar selama bencana berlangsung.
“Selama 18 hari kami sangat merindukan suara azan, suara yang selalu membawa ketenangan dan harapan bagi kami. Terima kasih GIS dan Ruang Literasi Sumatera Utara atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain menyalurkan bantuan logistik, GIS juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat berjamaah di lapangan yang telah disediakan. Kumandang azan yang kembali terdengar di tengah lokasi pengungsian disebut membawa ketenangan bagi warga.
“Kami berharap dengan mengajak masyarakat desa untuk sholat berjama’ah ini, masyarakat dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Exsan.
Banjir yang melanda Desa Suka Jadi dan Desa Bundar serta desa-desa lain di Aceh Tamiang menyebabkan kerusakan rumah warga, kehilangan harta benda, korban jiwa, serta masih adanya warga yang dinyatakan hilang.
GIS menyatakan akan terus berupaya membantu masyarakat terdampak bencana. “Kami akan terus membantu masyarakat hingga mereka dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan normal,” kata Exsan.
Dalam kegiatan tersebut, Ruang Literasi Sumatera Utara turut berpartisipasi dengan menyediakan buku dan bahan bacaan bagi masyarakat terdampak.
“Kami ingin membantu meningkatkan literasi masyarakat dan mengisi waktu di situasi bencana mengalihkan untuk banyak membaca sebagai hiburan yang sangat positif kepada mereka sebagai akses menuju wawasan dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas,” ujar Founder Ruang Literasi Sumatera Utara, Januari Riki Efendi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat setempat yang menyampaikan apresiasi atas kepedulian GIS dan Ruang Literasi Sumatera Utara.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada kami. Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” ujar salah satu warga.
GIS dan Ruang Literasi Sumatera Utara berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat serta menjadi dorongan bagi warga untuk bangkit pascabencana. (Reza)