Menteri Pariwisata: Makin Lama Virus Corona, Makin Merugikan

Mentri Pariwisata Wishnutama Kusubandio.
Mentri Pariwisata Wishnutama Kusubandio.

KARAWANG, kaldera.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan sampai sekarang belum bisa memastikan jumlah kerugian sektor pariwisata Indonesia akibat merebaknya virus corona dari China.

“Tapi kalau kita hitung potensi rugi berdasarkan jumlah kunjungan dari China dalam setahun bisa mencapai Rp54 triliun.”

“Saya kira begini ya. Seringkali kawan-kawan wartawan tanya saya berapa kerugian Indonesia akibat virus corona. Saya jawab belum bisa dihitung pasti. Karena tergantung berapa lama virus ini berkembang. Semakin lama tentu akan semakin merugikan,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam Munas PHRI ke XVII di Hotel Resinda Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2/2020).

“Tapi kalau kita hitung potensi kerugiannya bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia yang mencapai 2 juta wisatawan sepanjang 2019 dengan pengeluaran 1.400 dolar AS maka kerugian sepanjang tahun itu 2,7 miliar dolar AS (Rp36,4 triliun dengan kurs Rp13.500). Andai negara-negara lain juga tidak terbang ke Indonesia karena kekhawatiran sebaran virus, totalnya setahun bisa 4 miliar dolar AS atau sekira Rp54 triliun,” jelasnya.

Dia mengatakan untuk mengantisipasi itu pemerintah sudah mencoba melakukan pembicaraan dengan banyak maskapai asing menutupi kekurangan jumlah kunjungan dari China. “Ini juga bukan hal mudah menambah jumlah rute penerbangan,” tegasnya.

Kalau soal kerugian ini, menurutnya, memang baru akan dihitung sampai kapan virus corona selesai. “Jika kemudian karena virus corona, trend pariwisata dunia turun, otomatis akan berdampak ke Indonesia,” tambahnya.

Dia mengisyaratkan saat ini penerbangan dari Hong Kong juga sudah banyak yang mulai tutup. “Padahal Hong Kong itu salah satu hub masuk Indonesia. Dari Jepang dan AS itu masuknya dari Hong Kong. Maka kalau hub itu juga tutup, Indonesia akan terimbas hebat,” kata Wishnutama.

Galakkan Lagi MICE

Menurutnya, persoalan akibat corona bukan hal sederhana. Itu sebabnya Indonesia harus membuat beberapa terobosan jangan sampai sektor ini terpuruk, ungkapnya. “Kita akan coba galakkan MICE (meeting, incentive, convention and exhibition),” ungkapnya.

Wishutama juga menjelaskan tentang hambatan perjalanan wisatawan asing ke Indonesia karena dalam Australia travel advice dan USA travel advisory yang selalu berwarna kuning.

“Kita butuh upaya maksimal untuk memperbaiki hal tersebut agar keluar dari warna kuning dan wisatawan tak takut datang ke Indonesia,” ungkapnya.

Di forum Munas tersebut, Wishnutama juga menyampaikan beberapa strategi lain terkait pengembangan pariwisata ke depan yang harus didorong. “Upaya yang sedang kita lakukan adalah konektivitas, inbound strategy dan mengatasi travel advice. Kelemahan sektor pariwisata kita bukan melulu promosi dan infrastruktur saja,” ungkapnya.(armin nasution)