Rupiah Lampaui 16.000, BI Sudah Guyur Pasar Rp300 T

Rupiah Lampaui 16.000, BI Sudah Guyur Pasar Rp300 T ( ft : cnn)
Rupiah Lampaui 16.000, BI Sudah Guyur Pasar Rp300 T ( ft : cnn)

JAKARTA, kaldera.id – Nilai tukar rupiah semakin terpuruk. Di pasar spot hari ini, kurs rupiah semakin melemah mendekati level Rp 16.200 per dollar AS. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.172 per dollar AS pada pukul 15.07 WIB.

Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa kondisi yang terjadi pada nilai tukar rupiah saat ini berbeda dengan apa yang terjadi pada masa krisis moneter maupun krisis keuangan sebelumnya.

BI juga sudah menggelontorkan dana hampir mencapai Rp300 triliun guna menguatkan nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS yang terjadi akibat penyebaran wabah virus corona. Injeksi ke mata uang Garuda dilakukan di pasar spot, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing, hingga DNDF

“Yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan 1998 atau 2009. Sekarang yang terjadi adalah kepanikan seluruh pasar keuangan global, termasuk pemilik modal karena begitu cepatnya virus Corona merebak di negara-negara maju,” tutur Perry dalam konferensi pers usai mengikuti rapat terbatas virtual dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri lainnya, Jumat (20/3/2020).

Penyebaran Covid-19 dengan eskalasi yang tinggi di negara seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa, menurut Perry, memicu investor dan pelaku pasar melepaskan aset-asetnya di pasar modal baik itu saham, obligasi, hingga emas.

Nilai Tukar Rupiah Terpuruk

Investor saat ini lebih memilih untuk mengoversikan aset menjadi uang tunai (cash) terutama dalam denominasi dollar AS sehingga terjadi pengetatan pasokan dollar di pasar keuangan global. Dalam konteks ini lah pelemahan mata uang banyak negara terjadi, termasuk Indonesia.

Perry mengatakan, BI berkomitmen untuk tetap selalu berada di pasar dan menjaga stabilitas maupun mekanisme pasar untuk rupiah agar tidak terjadi kepanikan. Intervensi terus dilakukan baik melalui suplai dollar di pasar spot, pasar DNDF, dan pembelian SBN yang dilepas oleh investor asing.

“Tahun ini, BI sudah membeli sebanyak Rp 163 triliun SBN yang dilepaskan oleh investor asing untuk mengurangi tekanan pada pasar SBN dan menstabilkan kurs rupiah,” tutur Perry. Selain itu, Perry memastikan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia saat ini lebih dari cukup. Pada akhir Februari lalu, cadev berada pada posisi US$ 130,4 miliar.

“Kami terus koordinasi dengan pemerintah dan PJK untuk menjaga pasar. Fokus kami adalah menjaga confidence, memastikan bekerjanya mekanisme pasar, dan menjaga likuiditas baik rupiah maupun valas di pasar,” tandas Perry. (cnn/kontan/tim/kaldera)