KUALA TANJUNG, kaldera.id – Kondisi penularan virus Korona atau COVID-19 di Sumatera Utara mendorong PT Inalum (Persero) untuk segera melaksanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19.

Dalam siaran pers yang diterima kaldera.id, Kamis (9/4/2020), protokol pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Inalum aktif diterapkan sejak tanggal 22 Maret 2020 dengan melakukan pemeriksaan suhu terhadap setiap tamu yang masuk ke dalam area Pabrik Peleburan Aluminium Kuala Tanjung, PLTA Paritohan dan Komplek Perumahan yang ada di Tanjung Gading maupun Paritohan.

Protokol bekerja dari rumah atau work from home juga diterapkan pada lokasi kerja Inalum yang ada di Medan.

Selain itu, Inalum juga menerapkan larangan bagi seluruh Pegawainya untuk tidak berpergian ke daerah terjangkit dan menghimbau seluruh pegawai untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan makan, istirahat dan olahraga yang cukup serta selalu mencuci tangan secara berkala.

Tidak hanya kepada pegawai, Inalum juga mengharapkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dan menjaga kesehatan.

Pada Senin (31/3/2020), Inalum memasang instalasi cuci tangan berbentuk wastafel portable yang dilengkapi hand wash pada 15 titik keramaian di Kabupaten Batu Bara dan Toba Samosir yang merupakan wilayah kerja Inalum.

Inalum Bersama Masyarakat Cegah Covid 19

 

Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif SDM Inalum, Ismadi YS Jenal sekaligus Ketua Tim Tanggap COVID-19 PT Inalum (Persero) menyatakan bahwa seluruh usaha ini aktif dilakukan oleh Inalum tidak hanya untuk kepentingan Inalum, namun juga untuk kepentingan bersama seluruh masyarakat dan mencegah penularan COVID-19 di wilayah Kabupaten Batu Bara dan Toba Samosir.

“Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara dan Toba Samosir per tanggal 6 April 2020, wilayah tersebut masih merupakan daerah hijau yang bebas dari wabah COVID-19 dan hal ini harus dipertahankan dengan berbagai gerakan sadar kebersihan dan protokol yang diharapkan mampu mendeteksi dan memutus penyebaran wabah dengan cepat. Selain itu, sejauh ini sesuai data yang dihimpun dari Kabupaten Simalungun per tanggal 6 April 2020 sudah terdapat satu kasus positif COVID-19 di Perdagangan, dan lokasinya cukup dekat dengan Kabupaten Batu Bara,” terang Ismadi.

Lebih lanjut, Ismadi menerangkan bahwa manajemen Inalum melakukan beberapa adaptasi terhadap pekerjaan sehari-hari seperti penggunaan masker di seluruh lokasi kerja, meminimalisir rapat tatap muka dengan penggunaan fasilitas video conference serta pemberlakuan physical distancing sesuai instruksi dari Presiden RI, Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Batu Bara.

Pegawai Inalum Isolasi Mandiri

Untuk memaksimalkan physical distancing, bus pegawai juga dibagi menjadi 2 (dua) kloter. Bagi pegawai maupun keluarga Inalum yang baru saja pulang dari daerah terjangkit akan dikategorikan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG)/Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan harus dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Jika perjalanan dari daerah terjangkit dilakukan dengan alasan pribadi, maka isolasi mandiri selama 14 hari tersebut memotong cuti tahunan dan sedangkan jika perjalanan dari daerah terjangkit dilakukan dengan alasan dinas, maka isolasi mandiri selama 14 hari tersebut diberlakukan dengan mekanisme Work From Home (WFH), pemberlakuan WFH ini juga sesuai dengan instruksi Presiden RI,” tambahnya.

Kepala Departemen CSR Inalum Daniel J.P. Hutauruk dalam kesempatan terpisah juga menyampaikan bahwa saat ini sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-77/MBU/03/2020, Inalum telah ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai Koordinator Satuan Tugas Bencana Nasional BUMN di Wilayah Sumatera Utara.

“Inalum bersama BUMN lain di Sumatera Utara yang tergabung di Satgas Bencana Nasional BUMN siap berkontribusi aktif untuk memerangi wabah ini, dan kami akan lakukan berbagai program prioritas yang semoga saja bisa mempercepat berakhirnya wabah,” ungkap Daniel.(f rozi)