Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu. (ist)
Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu. (ist)

MEDAN, kaldera.id- Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu menilai serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional hingga September ini masih terlalu rendah. “Bahkan bisa dibilang jalan di tempat,” katanya,.

Hal itu diungkapkannya kepada kaldera.id Rabu (30/9/2020), di Medan usai menyampaikan beberapa data terkait anggaran dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Itu per 16 Septemer saja serapan PEN baru 36,6 persen atau senilai Rp254,4 triliun,” katanya.

Gus Irawan merinci rendahnya serapan itu terlihat dari anggaran kesehatan dengan realisasi baru Rp18,45 triliun, perlindungan sosial Rp134,5 triliun, sektoral untuk kementerian lembaga dan pemda baru Rp20,5 triliun, insentif usaha Rp22,23 triliun kemudian dukungan UMKM Rp58,74 triliun.

“Padahal total akumulasi pagu pemulihan ekonomi nasional harusnya Rp695,2 triliun. Belum lagi ditambah dengan burden sharing dari Bank Indonesia yang kalau kita jumlahkan harusnya mendekati Rp1.000 triliun,” ujarnya.

Gus Irawan pun menyoroti pembiayaan untuk korporasi malah belum terserap sama sekali. “Kami tentu mendesak agar semua pihak merealisasikan anggaran ini secepatnya untuk membantu pemulihan ekonomi.”

Tapi paling penting, kata dia, harusnya masalah di hulu yang cepat diselesaikan. “Saya kira fokus pemerintah tidak melulu soal ekonomi saja. Silakan dipercepat penanganan dan memutus rantai wabah covid. Negara-negara lain sudah jauh lebih cepat dari kita, sementara kurva penderita di Indonesia tetap saja tinggi,” katanya. (Armin Nasution)