MEDAN, kaldera.id – PT Bank Sumut membatalkan rencana initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembatalan atau penundaan rencana IPO ini, memang dapat dilakukan dengan pertimbangan tertentu sampai dengan perolehan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dikutip dari katadata, Selasa (31/1/2023), Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, calon perusahaan tercatat bersama dengan penjamin emisi dapat melakukan pembatalan ataupun penundaan rencana penawaran umum dengan pertimbangan tertentu sampai dengan perolehan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Efektif (OJK).
Diketahui, dalam prospektusnya, Bank Sumut memperkirakan mendapat pernyataan efektif OJK pada 30 Januari 2023. “Alasan mengenai pembatalan ataupun penundaan tersebut sepenuhnya didasarkan kepada keputusan calon perusahaan tercatat bersama dengan penjamin emisi,” kata Nyoman dalam pesan singkatnya ke wartawan, Selasa (31/1).
Ia pun menjelaskan bahwa sampai 31 Januari 2023 terdapat 39 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO. Potensi dana yang dihimpun dari perusahaan-perusahaan itu mencapai Rp48,5 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan data BEI per 19 Januari 2023. Pada periode itu terdapat 45 perusahaan yang mengantre IPO dengan potensi dana yang dihimpun senilai Rp49,5 triliun.
Diketahui, Bank Sumut sebelumnya berencana menawarkan 2,93 miliar lembar saham dengan potensi dana IPO mencapai Rp1,49 triliun. Pada 5 Januari 2023, Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan dicopot dari jabatannya saat perusahaan bersiap melantai di bursa.
Setelah itu, pada 9 Januari 2023, Bank Sumut melakukan public exposed tentang IPO. Di mana dalam rencananya, Bank Sumut (BSMT) akan listing di BEI pada 7 Februari 2023. Tapi satu minggu jelang listing tersebut, Bank Sumut menundanya.(efri s/red)