Suara Menteri Nadiem Menentukan, Ini Profil 3 Calon Rektor USU

Tiga Calon Rektor USU. Dari kiri ke kanan Prof Farhat, Prof Arif Nasution dan Dr Muryanto Amin.(ist)
Tiga Calon Rektor USU. Dari kiri ke kanan Prof Farhat, Prof Arif Nasution dan Dr Muryanto Amin.(ist)

MEDAN, kaldera.id – Senat akademik Universitas Sumatera Utara (USU) sudah menjaring tiga nama calon Rektor USU untuk dipilih Majelis Wali Amanat (MWA) USU yang direncanakan pada 3 Desember 2020. Suara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, sebesar 35% disebut akan jadi penentu.

Diketahui tiga nama calon Rektor USU yakni Muryanto Amin, Prof Dr Farhat, dan Prof Arif Nasution, lolos tiga besar dan akan melalui proses pemilihan di MWA USU. Anggota MWA USU berjumlah 21 orang. Di mana, satu di antaranya adalah Gubernur Sumut dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Sesuai aturan, jumlah suara Mendikbud dalam pemilihan rektor adalah sebesar 35%. Dengan jumlah anggota MWA USU sebanyak 21 orang, maka suara Menteri Nadiem akan setara dengan 11 anggota MWA.

“Total MWA 21 orang dengan ketentuan Mas Menteri memiliki suara 35%. Yang 20 lagi memiliki suara 65%. Berarti jika dibagi 20 orang, maka 1 MWA nilainya setara 3,25 suara,” kata Rektor USU Runtung Sitepu, kemarin.

Berikut ini Profil 3 Calon Rektor USU:

1. Prof. Dr. dr. Farhat, M.Ked.

Farhat lahir di Medan pada 16 Maret 1970. Pendidikan terakhir Farhat sendiri yaitu S3 Ilmu Kedokteran USU dan kini menjabat sebagai Sekretaris USU. Prof. Dr. dr. Farhat, M.Ked(ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L(K), merupakan salah seorang dosen tetap pada Departemen Telinga, Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran USU. Farhat merupakan anak pertama dari 6 orang bersaudara, putera pasangan Almarhum Drs. Abdul Azis dan Syarifah Farida.

Ia mendapatkan gelar Konsultan di bidang Onkologi Bedah Kepala Leher dari Kolegium Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia pada tahun 2011 dan meraih gelar Doktor pada tahun 2014. Selain itu, Prof. Dr. dr. Farhat saat ini juga menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Iptek Karsinoma Nasofaring Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai ketua umum perhimpunan bagi dokter spesialis THT-KL di seluruh Sumatera Utara.

2. Dr. Muryanto Amin , M.Si

Muryanto Amin lahir di Medan pada 30 September 1974. Dia menjadi calon Rektor USU yang paling muda. Pendidikan terakhir Muryanto yaitu S3 Ilmu Politik UI dan kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.

Muryanto merupakan seorang suami dan juga ayah dari 3 orang anak, telah berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Politik Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) setelah berjuang selama kurang lebih 90 menit mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2013)”.

Sidang promosi doktor berlangsung pada Senin (17/6/2013) di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI. Sidang dipimpin oleh Dr. Tony Rudyansjah. Bertindak sebagai promotor yakni Prof. Amir Santoso, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Dr. Burhan D. Magenda, M.A.sebagai Ko-promotor. Tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Ryaas Rasyid, M.A., Dr. Isbodroini Suyanto, M.A., Dr. Chusnul Mar’iyah, Dr. Valina Singka, M.Si., dan Dr. Kamarudin, M.Si.

3. Arif Nasution lahir di Medan, 3 Juli 1962.

Pendidikan terakhir yang ditempuhnya yaitu jenjang S3 Geography di Universiti Kebangsaan Malaysia dan kini menjabat sebagai Ketua Prodi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Selain pernah menjabat sebagai Dekan Fisip USU, dia juga pernah menjadi Dekan Fisipol UMA. Arif merupakan akademisi yang malang melintang di berbagai aktivitas. Bahkan Arif pernah terlibat politik praktis dengan menjadi Calon Wali Kota Medan pada Pilkada 2010. Dia maju bersama Supratikno lewat jalur independen.(finta rahyuni)