MEDAN, kaldera.id – “Saya punya tanggung jawab yang besar dalam membantu guru olahraga untuk mengembangkan kompetensinya,” ujar Prof. Dr. Imran Akhmad, M.Pd. yang baru saja meraih gelar Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Medan, kepada wartawan, Senin (9/1/2023).
Proses raihan guru besar ini diakuinya harus melalui jalan yang berliku dan cukup panjang. Sejak menyelesaikan studi Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2011, berbagai kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat telah ia jalani dengan tekun.
Pada bidang pengajaran, dosen FIK Unimed sejak tahun 1999 ini bukan hanya mengajar mahasiswa S1, ia juga mengajar pada mahasiswa S2.
Selanjutnya dibidang penelitian, cukup banyak tulisannya terbit pada jurnal-jurnal ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional.
Bahkan pada tahun 2013, ia menerbitkan sebuah buku yang berjudul Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan.
Sementara pada aspek Pengabdian Masyarakat, pelatih fisik atlet Tarung Derajat Sumut pada PON ke-XX Papua tahun 2021 ini sangat sering menjadi pembicara pada acara seminar, workshop, pelatihan, tes pengukuran dan diklat.
Selain itu, alumni SMA Negeri 1 Kisaran ini aktif di berbagai organisasi keolahragaan, seperti KONI Medan, Pelti Sumut, Tarung Derajat Sumut, KORMI Sumut, PBVSI Sumut dan Ketua Umum Lembaga Ilmiah Olahraga Sumatera Utara.
Mantan Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Unimed ini juga melakukan Monev di SKO Ragunan (2008-2010), Tim Monev PPLP se-Indonesia (2008-2010), Tim Monev PON XVI Palembang 2004, Penilai Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2009), Tim Teknis Asean School Games Kuala Lumpur Malaysia tahun 2010, serta aktivitas pengabdian masyarakat lainnya.
Guru Olahraga harus Manfaatkan Teknologi
Lebih lanjut Wakil Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed ini menjelaskan, ke depan ia akan menstimulus guru-guru olahraga agar lebih memanfaatkan kemajuan teknologi dalam implementasi pengajarannya.
Dengan pemanfaatan teknologi, akan membantu siswa untuk memahami lebih detail tentang materi pelajaran yang diajarkan, serta dapat melakukan proses evaluasi kepada siswa lebih tepat dan akurat khususnya evaluasi aspek keterampilan.
”Guru olahraga harus mampu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR),” pungkasnya.
Mantan Ketua Senat Fakultas FIK Unimed tahun 1995/1996 ini mengungkapkan, guru olahraga harus lebih literat. Dengan banyak membaca buku dan jurnal-jurnal internasional tentang Physical Eduacation.
Dimana di dalamnya banyak sekali materi yang terbaru yang dapat dijadikan rujukan dalam meningkatkan kemampuan mengajar mereka.
Selain peningkatan kompetensi guru olahraga, pria yang lahir di Tinjowan, Asahan ini juga akan fokus membantu rekan-rekannya sesama dosen untuk mengikuti jejaknya.
Khususnya rekan sejawatnya yang sudah bergelar Doktor dengan jabatan Lektor Kepala.
Bantu Sejawat, Bangun Balai Pelatihan
Jika sebelumnya ia banyak dibantu rekan-rekannya tersebut dalam merengkuh gelar guru besarnya, maka selanjutnya ia akan berganti peran sebaliknya.
“Untuk mengumpulkan angka kredit jabatan Profesor tidak bisa kerja sendiri, harus kerja tim (team work),” ungkap ayah dua anak ini.
Demi menjaga keberlanjutan status sebagai guru besar, pria bersahaja ini akan mendirikan sebuah Balai Pelatihan.
Balai Pelatihan ini akan merekrut, melatih dan meningkatkan tenaga keolahragaan agar mampu diterjunkan untuk memenuhi kebutuhan klub, Pengcab, Pengprov akan ketersediaan tenaga keolahragaan yang andal.
Selain itu, Balai Pelatihan ini juga akan menjadi laboratorium mini untuk melakukan riset tentang berbagai ruang lingkup olahraga. Baik Olahraga Pendidikan, Olahraga Masyarakat, Olahhraga Prestasi dan Industri Olahraga.
Untuk mendirkan Balai Pelatihan Olahraga ini tentu bukan pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan investasi yang lumayan besar. Imran membuka kesempatan bagi rekan-rekannya yang ingin berinvestasi untuk bergabung bersamanya.
Selain itu, ia juga harus mempersiapkan SDM-SDM yang akan dijadikan Trainer dan Mentor.
“Kehadiran Balai Pelatihan Olahraga ini diharapkan dapat membantu stakeholder keolahragaan untuk menyediakan dan mempersiapkan tenaga keolahragaan yang berkompeten,” ungkapnya.(f rozi/rel)