Melibatkan Semua Pihak, Plt Bupati Langkat Yakin Angka Stunting Bisa Turun

Plt Bupati Langkat, Syah Afandin bersama istri menghadiri Peringatan Harganas di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7/2022)
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin bersama istri menghadiri Peringatan Harganas di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7/2022)

MEDAN, kaldera.id – Plt Bupati Langkat, Syah Afandin menegaskan, pihaknya siap melaksanakan instruksi Presiden dalam upaya menciptakan kemandirian pangan. Termasuk upaya penurunan stunting di Langkat.

Afandin menerangkan upaya Pemkab Langkat berhasil menekan angka stunting, terlihat pada tahun 2018. Dimana, kondisi prevalensi stunting di Langkat mencapai 31.61 persen. Namun, di 2020 mampu turun menjadi 18.32 persen.

Keberhasilan Langkat menekan stunting, dikarenakan pencegahannya dilakukan dengan bekerjasama dan melibatkan semua instansi dan pihak terkait. Diantaranya, melibatkan Bappeda, Dinkes, Dinsos, PMD, tokoh masyarakat dan relawan dalam penanganannya.

“Sampai saat ini Pemkab Langkat terus berupaya menekan angka stunting. Langkah yang diambil, selain melibatkan instansi dan pihak terkait, juga a terus berkordinasi dengan puskesmas, posyandu balita, posyandu ibu hamil,” tegasnya di sela -sela acara Peringatan Harganas di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (7/7/2022).

Pihaknya juga melakukan pemantauan yag dilakukan camat, kades/lurah sampai kepling dalam menyalurkan makanan yang sehat, vitamin dan hal lainnya. Sehingga cakupan asupan gizi tersebut bisa mencegah stunting.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan,
seluruh masyarakat memahami pentingnya menciptakan kemandirian pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi generasi masa depan Indonesia. Sebab, ketidakpastian global yang terjadi mengakibatkan ancaman krisis pangan dan energi yang akan berpengaruh kepada semua negara di dunia.

“Kemandirian pangan itu penting. Saya mengajak kepada seluruh bupati, utamanya walikota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Karena kita tanam di manapun itu tumbuh dan bisa kita panen,” ucap presiden.

Presiden juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya penurunan angka kekerdilan (stunting) demi mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kepala Negara menargetkan agar angka kasus stunting di Indonesia dapat turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

“Saya mengajak kepada seluruh kekuatan bangsa untuk bergerak bersama-sama, bekerja bersama-sama, bersinergi bersama-sama untuk menurunkan stunting dan seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia, generasi penerus kita yang berkualitas. Betul-betul harus kita siapkan,” tambahnya.

Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan dukungan seluruh masyarakat, upaya penurunan angka stunting yang dilakukan pemerintah dapat segera tercapai. Salah satunya dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan keluarga.(reza)