MEDAN, kaldera.id – Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pembinaan Lembaga UINSU Dr. Maraimbang Daulay, MA, mewakil Plt Rektor UINSU menyampaikan arahan dan bimbingan kepada para peserta Pelatihan Vokasi Pengelolaan Persampahan (TPS-3R) Kota Binjai dan Kota Tanjung Balai.
Pelatihan yang digelar di Grand Kanaya Medan, Senin (5/12/2022) ini, terlaksana atas kerjasama UIN Sumatera Utara dengan Satker PKP Wilayah II Sumatera Utara Kementerian Pekerjaan Umum Permukiman Rakyat (PUPR) RI.
Kegiatan ini merupakan kegiatan ke-5 yang diselenggarakan berdasarkan MoU Kerjasama dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan.
Bagi UINSU sendiri kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari komitmen UINSU untuk turut aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat lewat salah satu Tridharma yakni Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
“Kami berharap agar pelatihan ini benar-benar dapat menjadi wajud dari keinginan masyarakat untuk secara serius dan tulus mengelola persampahan demi lingkungan yang bersih dan sehat serta demi diversifikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pengelolaan persampahan,” katanya.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Satker PKP Kementerian PUPR Wilayah II Sumut Poppy Pradianti Hastuti, ST mewakili Kepala Balai PKP Wilayah II Sumut.
Dalam kesempatan ini, Poppy berharap agar pelatihan bisa berjalan dengan baik serta menghasilkan output dan outcome yang benar-benar dapat terimplentasi pasca pelatihan nanti.
Ketua Panitia, Dr. Salahuddin Harahap, MA, menambahkan, kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan OPD Kota Tanjungbalai dan Kota Binjai, dan masyarakat pengelola yang lebih kurang berjumlah 90 orang.
Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), merupakan sistem pengelolaan dan teknologi pengolahan sampah yang dimaksudkan sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan dampak yang ditimbulkannya, khususnya di kawasan wisata. Melalui TPS3R ini, tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang dapat dikurangi, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah tersebut.
Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual. Selain itu untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (kascing). Hasil pengolahan tanki biodigester berupa gas akan digunakan untuk supply energi di warga sekitar TPS3R.(efri/red)