MEDAN, kaldera.id – Pemegang Saham Pengendali PT Bank Sumut, Edy Rahmayadi yang juga Gubernur Sumatera Utara menunjuk Hadi Sucipto (Hacip) sebagai Plt Dirut PT Bank Sumut. Langkah ini diambil setelah Rahmat Fadillah Pohan dipecat.
Keputusan pengangkatan Hacip diambil dalam pertemuan Edy Rahmayadi dengan jajaran PT Bank Sumut, Kamis (5/1/2022) siang. Hacip saat ini merupakan Direktur Pemasaran PT Bank Sumut.
Hacip mengaku, rencana kerja PT Bank Sumut untuk Initial Public Offering (IPO) tetap akan berjalan. “Pada 9 Januari 2023, kami tetap mengundang investor untuk IPO,” kata Hacip.
Edy menambahkan selanjutnya, proses pendefentifan Dirut Bank Sumut akan dilakukan lewat proses RUPS-LB. Hal yang sama juga dilakukan saat Rahmat Fadillah Pohan diangkat sebagai Dirut pada September 2021.
Dengan penunjukan Hacip sebagai Plt Dirut, menjadi catatan tersendiri. Sebab Hacip menjadi kader internal Bank Sumut yang duduk pada jabatan tertinggi di bank biru oranye itu sejak Gus Irawan Pasaribu mengakhiri jabatan pada 2012.
Sejak itu, posisi Dirut dan jajaran direksi selalu diisi oleh bankir dari luar Bank Sumut. Seperti Bank Mandiri (Eddi Rizliyanto) dan Bank Danamon (alm Muchammad Budi Utomo dan Rahmat Fadillah Pohan). Dengan situasi terkini, tentu saja Hacip punya peluang jadi dirut defenitif.
Edy Rahmayadi: Jujur Saja Dulu
Dalam pengarahannya di Bank Sumut itu, Gubsu Edy menyebutkan bahwa tidak ada yang perlu disombongkan dengan ketidakjujuran. Ia menekankan hal tersebut usai menyampaikan pencopotan Dirut Bank Sumut.
“Tolong jujur aja dulu. Kalau sudah bilang, hei anggotaku, jangan pergi. Jangan yang ngomong malah pergi,” lanjutnya.
Kepada pegawai dan jajaran direksi Bank Sumut, Edy berpesan untuk mengedepankan perilaku jujur dalam menjalankan pekerjaan.
“Saya tidak mau tahu kalian mengurusi apa, jabatannya apa. Saya tak persoalkan, saya mau semua berjalan dengan baik. Kalian bersahabat di sini. Tapi harus ada yang jadi pemimpin dan kejujuran yang harus jadi prioritas. Jadi tahu diri,” ujarnya.
Menurut Edy, Bank Sumut harus dapat memastikan aliran keuangan dengan jelas dan tak boleh mempersulit bantuan-bantuan seperti CSR.
“Ini saya keluarkan ya, ada yang bilang kalau kami (Bank Sumut) perlu ngetop, hanya gara-gara KUR. Kamu Bank Sumut tidak perlu ngetop, yang ngetopkan itu nasabah, nasabah itu juga rakyat saya. Perusahan-perusahaan yang ingin memperpanjang surat, saya suruh buka dulu Bank Sumut,” tutupnya.(reza/red)