MEDAN, kaldera.id – Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) merayakan milad ke-84 dengan semangat besar untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran menuju Indonesia Emas 2045. Ketua Umum Pimpinan Pusat GPA, Aminullah Siagian, menegaskan bahwa organisasi yang telah lama berkiprah ini siap menjadi garda terdepan dalam mendukung pemerintah, termasuk mengawal program-program seperti pemberian makan bergizi gratis dan penegakan hukum yang kini digalakkan oleh pemerintah.
“Dukungan dari Polri, khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sangat berarti bagi GPA. Momen ini penting untuk mempersatukan seluruh kader dalam menjaga keutuhan dan kemajuan negara,” ujar Aminullah pada acara Milad di Lapangan Kampus UNIVA Medan, Jumat (10/1/2025).
Mengusung tema “Kokohkan Persatuan Pemuda dalam Bingkai Merah Putih Menuju Indonesia Emas”, acara ini dihadiri oleh Kapolri yang diwakili Dirsosbud Baintelkam Polri, Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, serta berbagai tokoh Al Washliyah dan GPA dari seluruh Indonesia. Aminullah juga mengingatkan bahwa GPA lahir jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, pada 11 Januari 1941, dan telah berperan dalam perjuangan kemerdekaan negara ini.
Pada kesempatan tersebut, Aminullah menegaskan bahwa GPA akan terus memperjuangkan kemaslahatan umat, terutama dalam menjaga aset-aset Al Washliyah yang kini terancam diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Kami akan mengawal aset-aset tersebut, termasuk di wilayah Sumut, Aceh, Jambi, Riau, dan lainnya,” katanya.
Kapolri yang diwakili Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna menyatakan, Polri siap bekerjasama dengan GPA dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara, khususnya dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Pemuda adalah aset penting bagi NKRI. Kami berharap GPA dapat terus menjaga akhlak bangsa dan membantu mewujudkan cita-cita tersebut,” ujarnya.
Ketua PB Al Washliyah, H. Ismail Effendi, menambahkan bahwa GPA adalah organisasi kepemudaan Islam yang berani mempertahankan NKRI pada masa agresi Belanda, membuktikan cinta mereka kepada tanah air.
Acara yang meriah ini juga diisi dengan pemotongan nasi tumpeng dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, sebagai simbol semangat persatuan dan kepedulian sosial dari seluruh kader GPA. (reza)