MEDAN, kaldera.id – Warga Jalan Kuali, Kelurahan Sei Putih Tengah, Medan Petisah, resah dengan aktivitas pembangunan sebuah sekolah milik Yayasan Karya Budi Gemilang. Pasalnya, material bangunan kerap jatuh dan menimpa rumah warga, memicu kekhawatiran dan kemarahan.
Keluhan ini disampaikan langsung saat Ketua Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak bersama anggota El Barino Shah dan Antonius Devolis Tumanggor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Selasa (4/2/2025).
“Rumah saya sering kena dampaknya. Tidak hanya debu, tapi juga material bangunan seperti besi yang jatuh dari atas. Lihat saja, lubang ventilasi rumah kami sampai ditutup plastik agar abu tidak masuk. Sudah sering kami komplain, tapi pemilik bangunan seperti tidak peduli,” keluh Lusi Br Saragih, salah satu warga terdampak.
Sidak tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan, seperti Kasiwas Satpol PP Irvan Lubis, Camat Medan Petisah Arafat Syam, dan perwakilan dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan, Bram.
Menanggapi keluhan warga, Paul Mei Anton Simanjuntak dengan tegas meminta Camat Medan Petisah untuk segera memfasilitasi perjanjian tertulis antara pemilik bangunan dan warga yang terdampak.
“Segera buat perjanjian hitam di atas putih di kantor camat. Pemilik bangunan harus bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi atas kerusakan yang dialami warga, terutama di sisi kiri dan kanan bangunan,” tegas Paul. (Reza)