MEDAN, Kaldera.id – Menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto agar harga bahan pangan tetap stabil selama bulan puasa, Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas turun langsung memantau harga bahan pokok di Pasar Petisah, Rabu (5/3/2025) pagi.
Dari hasil pemantauan, sebagian besar harga bahan pangan masih stabil, bahkan beberapa mengalami penurunan. Namun, kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih perlu diwaspadai.
Tiba di lokasi pukul 07.55 WIB, Rico Waas didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait. Ia lebih dahulu mengecek daftar harga yang disampaikan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan sebelum berkeliling ke los sayuran, telur, sembako, ayam potong, serta daging sapi.
Selain menanyakan harga bahan pangan, Rico juga mendengar langsung keluhan pedagang mengenai kondisi pasar, terutama di area basement yang kurang penerangan dan blower yang tidak berfungsi, sehingga membuat suasana gerah. “Saya juga merasakan sendiri kondisi ini. Lihat saja, wajah saya sampai berkeringat,” ujar Rico Waas sambil tersenyum.
Usai pemantauan, Rico Waas mengungkapkan bahwa harga beras, telur, dan gula masih dalam kategori normal. Bahkan, harga cabai merah mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, ia menerima laporan bahwa di beberapa titik di Kota Medan, harga cabai merah justru mengalami lonjakan tajam secara tiba-tiba.
“Saya sudah meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan untuk menelusuri penyebab lonjakan ini. Kita akan cek dari mana pasokannya dan mencari solusi, termasuk kemungkinan menjalin kerja sama (MoU) untuk menekan harga,” jelasnya.
Selain cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan signifikan. Demikian pula dengan bawang merah dan bawang putih, yang mulai menunjukkan tren naik. “Indikasi ini harus kita waspadai agar tidak semakin memberatkan masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi keluhan pedagang terkait kondisi pasar, alumni Universitas Bina Nusantara jurusan Desain Komunikasi Visual ini mengakui bahwa suhu dalam pasar terasa kurang nyaman. Oleh karena itu, ia meminta agar dilakukan pembersihan secara berkala.
“Meskipun belum bisa dilakukan pembenahan besar-besaran, tetapi kebersihan harus tetap diperhatikan. Sama seperti rumah, jika dibiarkan, lama-kelamaan akan kotor. Jadi harus rutin dibersihkan agar pedagang merasa ada perhatian dari Pemko Medan,” ungkapnya.
Tak hanya fokus pada harga bahan pangan, Rico Waas juga meninjau lantai dua dan tiga Pasar Petisah. Ia mendapati banyak kios kosong dan jumlah tenant yang berkurang, kondisi yang menurut para pedagang mulai terjadi sejak pandemi Covid-19.
Sebagai solusi, ia meminta Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Medan, Benny Iskandar Nasution, untuk membantu para pedagang memahami manfaat digitalisasi dalam pemasaran produk mereka.
“Ajarkan mereka digitalisasi secara bertahap. Saya tadi bertemu pedagang yang sudah berjualan selama 20 tahun, tapi masih kesulitan menggunakan handphone. Ini harus menjadi perhatian kita,” ujarnya. (Reza)