Hujan Ekstrem, Masyarakat dan Pejabat Diminta Siaga

Rilis citra satelit BMKG yang memprakirakan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia hingga 12 Januari 2020. (kaldera/bmkg)
Rilis citra satelit BMKG yang memprakirakan cuaca ekstrem di wilayah Indonesia hingga 12 Januari 2020. (kaldera/bmkg)

MEDAN, kaldera.id – BMKG memprakirakan periode hingga 12 Januari 2020, potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Sumatera Utara dan 32 provinsi lainnya di Indonesia.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” dalam keterangan tertulis Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R Mulyono R Prabowo, dalam situs BMKG, seperti dilansir kaldera.id, Senin (6/1/2020).

Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada. Dijelaskan Mulyono, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan ke depan. Selain Sumut, 32 Provinsi di Indonesia juga diprakirakan terkena.

“Dari model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan, kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia,” tulis Mulyono.

Terpisah, dilansir detiknews, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah waspada akan bencana di musim hujan. Jokowi juga menekankan untuk persiapan evakuasi korban.

“Kemendagri juga tolong diingatkan seluruh kepala daerah dan semuanya, waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana dalam musim hujan yang ekstrem ini. Juga persiapan perencanaan, persiapan evakuasi,” ujar Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020). Menteri terkait, seperti Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, dan Menteri BUMN Erick Thohir, diminta menjalankan tugas dan fungsinya menangani banjir.(f rozi/dtn)