Ads

Inalum Terima Pengiriman Perdana Alumina dari SGAR Mempawah, Langkah Strategis Menuju Kemandirian Aluminium Nasional

redaksi
29 Apr 2025 18:34
Medan News 0 4
2 menit membaca

 

KUALATANJUNG, kaldera.id— PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, hari ini resmi menerima 21.467 MT pengiriman pertama alumina dari Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat, ke fasilitas smelter Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Pencapaian ini menjadi langkah penting, dalam penguatan rantai pasok terintegrasi, mulai dari bauksit ke alumina hingga menjadi aluminium. Selain itu juga sebagai wujud dari percepatan hilirisasi industri strategis berbasis sumber daya alam dalam negeri sesuai dengan Asta cita pemerintahan Presiden Prabowo.

Prosesi simbolik dilakukan dengan penekanan tombol Unloader alumina, sebagai simbol dimulainya operasi rantai hilirisasi nasional secara penuh
Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, menyampaikan, “Pengiriman perdana alumina dari SGAR ke Inalum adalah jalan untuk mewujudkan kemandirian aluminium nasional. Hari ini, kita menyaksikan hasil kerja keras selama bertahun-tahun untuk menghadirkan nilai tambah di dalam negeri,” ungkapnya.

Proyek SGAR1 PT. Borneo Alumina Indonesia di Mempawah, memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta ton alumina per tahun. Proyek ini dirancang untuk mendukung pengolahan bauksit domestik secara mandiri. Dari 1 juta ton Alumina yang dihasilkan, 500.000 MT akan digunakan oleh INALUM sebagai bahan baku utama produksi aluminium. Sedangkan 500.000 MT lainnya akan dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar.

Disamping itu Multiplier effect proyek SGAR juga mampu membawa dampak positif bagi Kabupaten Mempawah. Selain penyerapan tenaga kerja, juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dari data BPS, adanya peningkatan produk domestik regional bruto menjadi 6,62% di tahun 2024, naik sekitar 2,5% sejak tahun 2021.

SGAR juga berpotensi menghentikan masuknya 56% aluminium impor guna memenuhi kebutuhan domestik, sehingga pemerintah dapat menghemat devisa sekitar US$ 3,5 miliar setiap tahunnya.

Inalum sebagai smelter aluminium satu-satunya milik BUMN di Indonesia, kini memasuki fase strategis untuk menjawab kebutuhan nasional, mulai dari sektor konstruksi, kelistrikan, industri kendaraan listrik dan lainnya. (Reza)