MEDAN, kaldera.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, berhasil mencatat kinerja positif sepanjang 2024. Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, menyebut perusahaan mampu meningkatkan volume produksi, kinerja keuangan, hingga tata kelola perusahaan.
Produksi aluminium INALUM mencapai 274.230 ton sepanjang 2024, naik 27,61% dibanding tahun sebelumnya. Penjualan juga melonjak 25,55% menjadi 276.381 ton, seiring lebih efisiennya proses operasi di tengah fluktuasi harga komoditas.
Melati Sarnita menyebut kinerja tersebut menjadi modal penting untuk menjaga posisi INALUM sebagai pilar penting industri aluminium di Tanah Air. “Kami terus menjaga produktivitas sambil meletakkan fondasi bisnis yang lebih matang dan lebih ramah lingkungan,” katanya di Jakarta, kemarin.
Dari aspek keuangan, INALUM juga mampu menjaga kinerja yang solid. Pendapatan mencapai US$716,9 juta, EBITDA US$179,2 juta, dan laba bersih US$123,7 juta. Aset perusahaan tercatat mencapai US$2,47 miliar, yang akan mendukung ekspansi bisnis di masa mendatang.
Selain kinerja operasi dan keuangan, tata kelola perusahaan juga berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Capaian KPI direksi mencapai 90,17% dan kehadiran dewan komisaris 100%. INALUM juga meraih skor ACGS 81,01% — melampaui standar minimum — dan menyetor pajak dan kewajiban nonpajak US$70,9 juta.
Selain itu, INALUM juga melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp28,09 miliar, dengan Social Return on Investment (SROI) mencapai 1:8. Dalam upaya menjaga kelestarian, INALUM juga sukses menurunkan emisi karbon hingga 73.364 ton CO₂ dan menanam 200.000 batang pohon di sekitar kawasan operasi.
Atas upayanya tersebut, INALUM meraih penghargaan PROPER Emas untuk Smelter Kuala Tanjung dan PROPER Hijau untuk PLTA. Perusahaan juga mendapatkan penghargaan Gold Living Legend Company, Silver Most Promising Company in Tactical Marketing, TOP CSR Awards #STAR5, TOP Leader on CSR Commitment, Outstanding Business Ethics Management, dan Smart Smelter Initiative dari CNN Indonesia Awards.
INALUM tengah melanjutkan proses Hilirisasi, diantaranya melalui Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang diharapkan dapat mendorong kemandirian industri aluminium dan mengurangi ketergantungan impor.
“Dengan dukungan para pemegang saham dan stakeholders, INALUM optimistis dapat menjadi penggerak penting industri aluminium yang lebih tangguh, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat global,” pungkas Melati Sarnita.(efri s/red)