DELISERDANG, kaldera.id – Universitas Sumatera Utara (USU) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kesadaran literasi digital di kalangan generasi muda. Kegiatan bertajuk “Literasi Digital Anti-Perundungan” ini diselenggarakan di SMP IT Jabal Noor, Sunggal, Deli Serdang, Rabu 20 Agustus 2025.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (9/9/2025), kegiatan PKM ini dipimpin Prof. Dr. Humaizi, M.A, sebagai ketua tim. Dalam sambutannya, Prof. Humaizi menegaskan pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital agar mampu menghadapi tantangan dunia maya yang sarat dengan risiko perundungan (cyberbullying).
“Generasi muda harus cerdas menggunakan teknologi digital. Melalui literasi digital, kita tidak hanya membekali anak-anak dengan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan nilai etika, empati, dan tanggung jawab dalam berinteraksi di ruang virtual,” ujar Prof. Humaizi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Kepala SMP IT Jabal Noor, Ustad Joko, yang menyampaikan apresiasi kepada tim USU. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan siswa di era digital saat ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Sumatera Utara. Literasi digital ini bukan hanya bekal akademis, tapi juga bekal moral bagi siswa dalam menghadapi era teknologi,” ungkapnya.
Adapun sesi materi utama disampaikan oleh Aulia Rahma Ritonga, S.Sos, MA. Dia memamaparkan secara mendalam tentang strategi menghadapi cyberbullying, penggunaan media sosial yang sehat, hingga cara menciptakan ruang virtual yang harmonis. Aulia mengajak siswa untuk terlibat dalam diskusi dan simulasi singkat terkait praktik literasi digital sehari-hari.
Kegiatan yang berlangsung di aula SMP IT Jabal Noor ini diikuti oleh 33 siswa-siswi dari kelas VII, VIII, dan IX. Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, ditandai dengan banyaknya pertanyaan serta pengalaman pribadi yang dibagikan terkait penggunaan media sosial.
“Melalui kegiatan PKM ini, USU berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap bahaya perundungan di dunia maya sekaligus memperkuat komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan harmonis, baik di ruang nyata maupun virtual,” katanya.(efri/red)