Di Masa Gubernur Bobby Nasution, Gaji Karyawan PT PSU yang Tertunggak Sejak 2023 Akhirnya Lunas

redaksi
15 Okt 2025 17:15
Medan News 0 5
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Gaji karyawan PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU) yang sempat tertunggak sejak tahun 2023 akhirnya tuntas dibayarkan pada awal Oktober 2025. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Komisaris PT PSU, Muhammad Syarif Lubis, di kantor perusahaan, Jalan Jamin Ginting Km 13, Medan, Selasa (14/10/2025).

Menurut Syarif, keterlambatan pembayaran gaji selama ini merupakan dampak dari berbagai persoalan manajemen di tubuh PT PSU serta menurunnya angka produksi dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak dirinya menjabat sebagai komisaris tiga bulan lalu, fokus utama diarahkan pada stabilitas manajemen dan peningkatan produksi, sesuai arahan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution.

“Pak Gubernur menegaskan agar produksi harus meningkat dengan cara apa pun selama tetap sesuai aturan. Alhamdulillah, arahan itu sudah mulai menunjukkan hasil. Pada September lalu, PT PSU mencatat keuntungan sebesar Rp3.110.636.592,” ungkap Syarif.

“Kita tidak boleh puas dengan capaian ini. Ke depan, kita akan terus meningkatkan kinerja dan produktivitas,” lanjutnya.

Syarif mengaku lega karena seluruh tunggakan gaji karyawan akhirnya dilunasi. Menurutnya, hal itu menjadi bukti keseriusan manajemen baru dalam menindaklanjuti ultimatum Gubernur Bobby Nasution agar PT PSU segera bangkit dan kembali memberikan kontribusi besar bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta masyarakat.

Sebagai komisaris, Syarif berkomitmen melakukan pembenahan menyeluruh di tubuh PT PSU, terutama pada aspek produksi yang menjadi jantung perusahaan. Ia menegaskan bahwa karyawan kebun merupakan ujung tombak produktivitas perusahaan sehingga kewajiban pembayaran gaji tidak boleh lagi terabaikan.

“Tidak ada alasan untuk menunggak gaji karyawan, apalagi sampai bertahun-tahun. Kejadian serupa tidak boleh terulang lagi,” tegasnya.

Syarif juga mengapresiasi perhatian dan pengawasan langsung dari Gubernur Bobby Nasution yang secara rutin memantau perkembangan perusahaan. Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk dukungan sekaligus dorongan agar dirinya bekerja lebih serius dan bertanggung jawab.

Dengan semangat kebersamaan yang terjalin antara manajemen dan karyawan selama tiga bulan terakhir, Syarif optimistis target keuntungan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

“Prinsip saya sederhana: semua pegawai dan karyawan wajib diperlakukan secara terhormat. Yang membedakan hanyalah tugas pokok dan fungsinya. Jika setiap orang bekerja sesuai tupoksinya, saya yakin suasana kerja akan selalu nyaman dan produktif,” pungkasnya. (Reza)