Sumut Catat Surplus Pangan, Harga Mulai Stabil

redaksi
31 Okt 2025 18:06
Medan News 0 4
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Provinsi Sumatera Utara mencatat surplus pangan di sejumlah komoditas utama. Hal ini menunjukkan efektivitas program Jaminan Kestabilan Harga Komoditi Pangan (JASKOP) yang dijalankan Gubernur Bobby Nasution.

Kondisi ini sekaligus memperlihatkan hasil nyata kerja kolaboratif antara Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok.

Pantauan Jumat (30/10/2025), harga cabai merah mulai menurun setelah sempat melonjak tinggi. Tren ini sejalan dengan kondisi stok yang masih surplus.

Pada Januari–September 2025, produksi beras di Sumut mencapai 1.754.689 ton, sementara kebutuhan hanya 1.288.609 ton.

Artinya terdapat surplus 466.080 ton. Untuk proyeksi Oktober 2025, produksi konversi beras diperkirakan mencapai 145.632 ton, dengan kebutuhan 145.534 ton atau surplus tipis 98 ton.

Komoditas cabai merah juga menunjukkan hasil positif. Dalam periode Januari–September, produksi cabai mencapai 183.846 ton dan kebutuhan hanya 91.085 ton sehingga surplus 92.760 ton.

Pada Oktober 2025, produksi diperkirakan 17.152 ton, sementara kebutuhan 10.247 ton dengan surplus 6.904 ton. Panen cabai dijadwalkan berlangsung 27 Oktober–10 November untuk memastikan pasokan tetap terjaga.

Peneliti Lembaga Kajian Masyarakat Marginal (LKMM) Ika Anshari menyebut data tersebut membuktikan bahwa surplus ini lahir dari kerja sama yang solid, bukan sekadar slogan.

Ia menilai sinergi Pemprov dengan kabupaten/kota menjadi faktor utama keberhasilan Sumut menjaga ketahanan pangan.

“Kondisi air yang diperkirakan BMKG cukup baik hingga Desember 2025 turut mendukung pola tanam dan produksi,” jelasnya.

Ika mendorong pemantauan rutin stok oleh TPID dan dinas terkait agar stabilitas tetap terjaga.

Penegakan hukum turut diperkuat. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menegaskan bahwa Satgas Pangan telah bergerak mengawasi potensi spekulasi, penimbunan, dan permainan harga.

“Fokus utama saat ini adalah pengawasan distribusi dan stok cabai di daerah sentra produksi maupun pasar,” jelasnya.

Dengan data surplus dan langkah pengamanan ketat dari pemerintah serta aparat, Sumut menargetkan stabilitas harga terus terjaga hingga akhir tahun.

Capaian ini menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan hasil konkret bagi masyarakat dan menjaga ketahanan pangan daerah. (Reza)