Faisal Arbie
MEDAN, kaldera.id — Capaian Program Imunisasi Zero Dose di Kota Medan menunjukkan tren penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Data Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) mencatat, persentase Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk bayi usia 11–29 hari di Medan pada 2023 hanya 60,09 persen, naik menjadi 73,65 persen pada 2024. Namun, hingga September 2025 angka itu anjlok menjadi 35,84 persen.
Penurunan juga terjadi pada Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) untuk anak usia 12–24 bulan. Capaian pada 2023 tercatat 16,23 persen, meningkat menjadi 55,08 persen pada 2024, lalu kembali merosot menjadi 30,5 persen pada periode Januari–September 2025.
Untuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), capaian tahun 2023 hanya 1,48 persen, naik menjadi 5,8 persen pada 2024, dan turun lagi menjadi 2,52 persen pada 2025.
Bendahara Fraksi NasDem DPRD Medan Faisal Arbie menilai rendahnya angka imunisasi bukan akibat kelalaian pemerintah melainkan karena masih banyak orangtua menolak anaknya diimunisasi.
Menurutnya, sebagian warga mempertanyakan keamanan vaksin bahkan menuding vaksin kedaluwarsa.
“Kekhawatiran seperti itu membuat cakupan vaksin di Medan rendah,” kata Faisal, kemarin.
Faisal mendorong pemerintah Kota Medan lebih masif melakukan sosialisasi melalui Dinas Kominfo untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman dan berkualitas.
Meski demikian, ia mengaku belum bisa menyosialisasikan program imunisasi di kegiatan reses dan sosialisasi perda sebelum memastikan kesiapan Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Medan Pocut Fatimah Fitri membenarkan masih banyak orangtua menolak imunisasi, terutama di daerah pinggiran seperti Medan Denai dan Medan Amplas. “Banyak terpengaruh hoaks dan kampanye negatif,” ujar Pocut.
Menurutnya, tren penolakan meningkat pasca pandemi Covid-19. Ia menyebut petugas puskesmas kewalahan menghadapi penolakan, bahkan setelah dokter anak dikerahkan ke seluruh kecamatan.
“Petugas sampai enam, tujuh kali datang ke sekolah. Dari 200 murid, yang mau imunisasi hanya enam atau tujuh orang,” ujarnya.
Pocut menambahkan, sesuai arahan Wali Kota Medan Rico Waas, Dinkes akan melibatkan ulama untuk memperkuat sosialisasi. “Saat ini sedang disiapkan surat edarannya,” katanya. (Reza)