MEDAN, kaldera.id – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) segera melaksanakan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai langkah antisipasi dan pengamanan di daerah. Arahan tersebut disampaikan Surya usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Mengantisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian secara virtual dari Kantor Gubernur Sumut, Kamis (11/12/2025).
Rakor tersebut diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia, dan Surya menegaskan bahwa OPD di Sumut harus menindaklanjuti empat poin strategis Mendagri. Poin tersebut meliputi antisipasi risiko keamanan dan keselamatan, penguatan koordinasi dengan Forkopimda, penerapan mitigasi serta adaptasi kebencanaan, serta pemantauan dan pengendalian inflasi. OPD juga diminta mempercepat realisasi APBD Tahun Anggaran 2025.
“Untuk memperlancar langkah strategis itu, Mendagri melalui surat edaran meminta dilakukan penundaan perjalanan ke luar negeri saat menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, terhitung sejak 15 Desember 2025 hingga 15 Januari 2026,” sebut Surya.
Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa Surat Edaran Mendagri Nomor 000.2.3/9633/SJ diterbitkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan di seluruh daerah. Tito menekankan pentingnya koordinasi Forkopimda dan pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi potensi kerawanan, termasuk titik rawan bencana sesuai karakteristik wilayah masing-masing.
Tito juga meminta pemerintah daerah memastikan kelancaran arus lalu lintas, membentuk posko Natal dan Tahun Baru, memperkuat sistem transportasi, menjamin kelaikan angkutan umum, serta meningkatkan koordinasi tim pengendalian inflasi daerah.
“Mobilitas pada saat Natal dan Tahun Baru biasanya cukup tinggi. Untuk angkutan udara, laut, dan darat demand biasanya meningkat. Untuk mengantisipasi inflasi, pemerintah mengeluarkan kebijakan diskon tarif pada angkutan darat, laut, dan udara. Semoga kebijakan ini bisa dirasakan oleh masyarakat,” pungkas Tito. (Reza)