MEDAN, kaldera.id – Program pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Medan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026 mencatat transaksi penjualan kebutuhan pokok lebih dari Rp3,2 miliar. Kegiatan ini berlangsung selama 10 hari di 53 titik yang tersebar di berbagai kecamatan.
Plt Kepala Dinas UKM Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Kota Medan, Citra Effendi Capah, menyebutkan capaian transaksi tersebut berasal dari penjualan delapan jenis bahan pokok yang disubsidi pemerintah.
“Total transaksi kebutuhan pokok di 53 titik pasar murah sampai dengan tanggal 19 Desember 2025 sebesar Rp3.245.559.160,” kata Citra Effendi Capah saat dikonfirmasi, Sabtu (20/12/2025).
Dari delapan jenis bahan pokok yang dijual, empat komoditas tercatat paling banyak diminati masyarakat, yakni beras, gula pasir, telur, dan minyak goreng.
“Total empat kebutuhan pokok yang banyak diminati warga yaitu beras terjual sebanyak 76.320 kilogram, gula pasir 74.200 kilogram, telur 450.000 butir, dan minyak goreng 22.764 liter,” jelas Citra Effendi Capah didampingi Kepala Bidang Perdagangan, Indra Gunawan.
Selain itu, bahan pokok lainnya juga mengalami penjualan meski dengan jumlah lebih kecil. Tepung terigu tercatat terjual sebanyak 5.100 kilogram, kacang kupas 1.700 kilogram, margarin 564 kilogram, serta sirup sebanyak 108 lusin.
Citra Effendi Capah menambahkan, nilai transaksi tersebut masih berpotensi meningkat karena pasar murah masih berlangsung hingga hari terakhir pelaksanaan.
“Total transaksi dan jumlah kebutuhan pokok yang terjual akan naik lagi, mengingat di hari terakhir ini pasar murah masih berlangsung,” ujarnya.
Berdasarkan data distribusi, Kecamatan Medan Tuntungan menjadi wilayah dengan permintaan bahan pokok terbanyak, didukung jumlah titik pasar murah yang paling banyak dibanding kecamatan lain.
“Jumlah titik pasar murah terbanyak ada di Kecamatan Medan Tuntungan, yaitu enam titik. Sehingga secara total per kecamatan, permintaan barang kebutuhan pokok terbesar ada di Medan Tuntungan,” sebutnya.
Sementara itu, Kelurahan Merdeka di Kecamatan Medan Baru tercatat sebagai kelurahan dengan permintaan bahan pokok tertinggi selama pelaksanaan pasar murah.
Sebagai bentuk intervensi harga, Pemerintah Kota Medan mengalokasikan subsidi sebesar Rp671.808.500 untuk mendukung penjualan bahan pokok di 53 titik pasar murah tersebut. (Reza)