Charity Film Screening “Pray for Sumatera” Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana

redaksi
22 Des 2025 14:05
Medan News 0 2
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera id – Masyarakat sipil mengambil peran aktif dalam mendukung pemulihan pascabanjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera melalui kegiatan Charity Film Screening “Pray for Sumatera”.

Inisiatif ini digagas sebagai bentuk solidaritas lintas komunitas budaya untuk merespons kebutuhan kemanusiaan di tingkat warga.

Program tersebut digagas secara kolektif oleh Aceh Film Festival, Medan Film Festival, West Sumatera Film Festival, dan Lake Toba Film Festival.

Film dimanfaatkan sebagai medium penggalangan empati dan kesadaran sosial, sekaligus ruang pertemuan warga dalam membangun solidaritas lintas daerah menghadapi krisis kemanusiaan dan ekologis.

Pada tahap pertama, donasi masyarakat Indonesia dihimpun melalui rekening Yayasan Aceh Dokumenter dan disalurkan secara proporsional ke tiga wilayah terdampak utama, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Penggalangan dana dilakukan melalui pemutaran lima film pendek produksi komunitas film di ketiga wilayah tersebut, yang diputar di berbagai daerah di Indonesia yang tidak terdampak bencana. Donasi juga berasal dari partisipasi langsung masyarakat.

Di Sumatera Utara, Medan Film Festival dan Lake Toba Film Festival menyalurkan donasi kepada Sanggar Pelita, sebuah ruang belajar komunitas di kawasan bantaran Sungai Deli, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Pelita II, Kota Medan. Banjir besar yang terjadi pada 26 November 2025 mengakibatkan kerusakan berat pada ruang belajar tersebut dan sempat menghentikan aktivitas anak-anak serta relawan.

Penyerahan donasi tahap pertama kepada Sanggar Pelita dilaksanakan pada 20 Desember 2025 dalam rangkaian program Pray for Sumatera. Bantuan yang diberikan berupa berbagai kebutuhan penunjang kegiatan sanggar dengan total nilai Rp8.750.000, yang ditujukan untuk mengaktifkan kembali ruang belajar anak-anak dan mendukung keberlanjutan kerja relawan.

Selain bantuan material, Medan Film Festival dan Lake Toba Film Festival juga menggelar pemutaran film anak di Sanggar Pelita. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya pemulihan psikososial guna menghadirkan kembali rasa aman, kegembiraan, dan semangat belajar anak-anak pascabencana.
Perwakilan pendiri Sanggar Pelita, TM Taslim, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan masyarakat.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas donasi dan kepeduliannya. Bantuan ini sangat membantu dan memberi semangat baru bagi kami sebagai relawan untuk kembali bangkit, merawat semangat anak-anak agar tumbuh menjadi orang-orang baik dan manusia yang tangguh, demi Indonesia yang sehat, sejahtera, adil, dan makmur,” ujarnya.
Melalui program Pray for Sumatera, para penggerak kegiatan mengajak masyarakat menjadikan bencana banjir dan longsor di Sumatera sebagai pembelajaran bersama tentang pentingnya kesiapsiagaan serta pendidikan kebencanaan sejak usia dini. Program ini menegaskan bahwa kolaborasi masyarakat sipil menjadi bagian penting dalam ekosistem pemulihan bencana di Indonesia. (Reza)