Amerika buat Vaksin Penangkal Coronavirus China

NEW YORK, kaldera.id – Badan Kesehatan Nasional (National Institute of Health) Amerika Serikat, mengaku sedang bekerja menyiapkan vaksin untuk melawan virus baru Coronavirus yang sudah menginfeksi dan menewaskan empat orang di Asia.

“Badan Kesehatan Nasional sedang memprosesn untuk mengambil kangkah awal dalam pengembangan vaksin ini ke depannya,” kata Dr. Anthony Fauci, Direktur Badan Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi (NIAID), dilansir CNN, Selasa (21/1/2020).

Fauci mengatakan ini akan memakan waktu beberapa bulan pada pase pertama yang akan dicoba di klinik dan lebih dari setahun sehingga vaksin ini bisa diperoleh di berbagai tempat. Virus korona (Coronavirus) ini dilaporkan pertama kali akhir Desember lalu dan sudah mengifeksi lebih 200 orang, mengacu pada pernyataan pemerintah China.

Bukan hanya China tapi juga ada empat kasus di Thailand, Korea Selatan dan Jepang.

Mirip SARS dan MERS

Virus ini aslinya dari binatang dan dapat menyebar antara manusia dengan manusia. Ketika banyak pasien berinteraksi dengan manusia dan seafood di Wuhan Cina, sekira 700 kilo dari utara.

Virus baru coronavirus ini merupakan bagian yang sama dari virus yang disebabkan oleh SARS atau severe acute respiratory syndrome yang dilaporkan pada 2003 menewaskan 700 orang di Asia. Kemudian Middle Eas Respiratory Syndrome atau MERS menewaskan 800 orang sejak 2012 dan juga disebabkan oleh coronavirus.

Tim ilmuwan dari Texas New York dan China yang juga bekerja untuk vaksin ini, menurut Dr. Peter Hotez, sebagai pakar vaksin di Baylor College of Medicine Houston menyatakan kasus infeksi coronavirus China seperti tidak bisa diperkirakan.

“Pelajaran dari coronavirus ini adalah infeksi yang serius, terbarukan dan paling besar dalam sejarah pemeriksaan kesehatan,” kata Hotez.

Dia menambahkan itu merupakan salah satu tantangan dari pengembangan vaksin untuk coronavirus lebih dari virus misalnya sejenis HIV (aids) dan influenza. Setiap virus akan melawan, tapi coronavirus lebih pada tujuan utama dari target pengembangan vaksin ini.(armin nasution)