Virus Corona di Masa Imlek, China Isolasi Tiga Kota

Warga Wuhan memadati pusat belanja untuk memenuhi kebutuhan pasca mewabahnya virus corona. (Foto: Getty Images)
Warga Wuhan memadati pusat belanja untuk memenuhi kebutuhan pasca mewabahnya virus corona. (Foto: Getty Images)

CHINA, kaldera.id – Pihak berwenang China memberlakukan larangan perjalanan yang ketat untuk kota Huanggang, Ezhou dan Wuhan di Cina tengah, yang secara kolektif berpenduduk hampir 20 juta orang. Setidaknya 17 orang telah meninggal dan lebih dari 570 telah jatuh sakit oleh penyakit misterius yang disebabkan virus corona.

Dilansir nytimes.com, Kamis (23/1/2020), pihak berwenang melarang perjalanan dari tiga kota di pusat wabah, yang mempengaruhi jutaan orang. Langkah ini diambil beberapa jam setelah mengumumkan bahwa 17 orang telah meninggal dan lebih dari 570 orang telah tertular penyakit itu. Pembatasan kereta api dan bentuk perjalanan lainnya akan berlaku untuk puluhan juta orang dan datang hanya beberapa hari sebelum liburan Tahun Baru Imlek, ketika ratusan juta orang bepergian ke luar negeri.

Pihak berwenang China pada Kamis pagi menutup Wuhan – kota pelabuhan utama dengan lebih dari 11 juta orang dan pusat virus mirip-pneumonia yang telah menyebar di belahan dunia – dengan membatalkan penerbangan dan kereta api yang meninggalkan kota, dan menangguhkan bus, kereta bawah tanah dan feri di dalamnya. Menjelang malam, para pejabat berencana untuk menutup Huanggang, sebuah kota berpenduduk tujuh juta sekitar 30 mil di sebelah timur Wuhan, dan menutup stasiun kereta api di kota terdekat Ezhou, yang memiliki sekitar satu juta penduduk.

Penerbangan, Bioskop hingga Kafe Ditutup

Selain itu pemerintah juga membatalkan penerbangan dan kereta api, pihak berwenang juga menutup bioskop, kafe, dan ruang publik lainnya. Biasanya, 30.000 orang terbang keluar dari Wuhan. Banyak lagi warga yang pergi menggunakan transportasi darat seperti kereta dan mobil. Kota ini adalah pusat industri dan perdagangan di Cina tengah, rumah bagi bandara dan pelabuhan laut terbesar di kawasan ini.

Pembatasan yang tiba-tiba bisa membuat rencana perjalanan jutaan warga Tiongkok menjadi terganggu, yang bepergian dalam jumlah besar selama liburan Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Jumat, besok. Pemerintah juga mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota kecuali mereka memiliki alasan mendesak untuk melakukannya. Di Huanggang, angkutan umum dan kereta api akan berhenti di tengah malam. Warga tidak akan diizinkan meninggalkan kota tanpa izin khusus, menurut pernyataan pemerintah. Di Ezhou, semua stasiun kereta api harus ditutup. Di Wuhan, warga mengatakan bahwa rasa takut tumbuh ketika kota terkunci. (f rozi)