MEDAN, kaldera.id – Polrestabes Medan selidiki penganiayaan terhadap anak pemulung yang viral disebut-sebut terjadi di Pasar Rengit, Tuntungan, Kota Medan.
Penyelidikan tersebut, polisi cari lokasi tepatnya terjadinya pemukulan dilakukan oleh orang dewasa di lokasi tersebut. Sedangkan postingan yang viral hanya menyebutkan lokasi di Pajak Rengit, tanpa menyebutkan tepatnya. Dari video yang viral, terlihat jika lokasi berada pada sebuah gang padat penduduk tak jauh dari jalan raya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar mengaku sudah mengetahui video penganiayaan terhadap anak-anak tersebut. Ia mengakui jika masih menyelidiki video tersebut untuk memastikan lokasi kejadian. “Ya (sudah tahu videonya). (Keterangan video) itu hanya disebutkan di Pajak Rengit saja. Masih dicari tahu lokasi tepatnya. TKP-nya dimana?,” jelas Ronny singkat.
Sebelumnya sejumlah video pemukulan terhadap dua anak laki-laki viral. Keduanya yang mencari barang bekas, dituduh mencuri di daerah pemukiman penduduk. Dalam rekaman video terlihat dua orang anak laki-laki yang membawa goni berukuran besar dituduh mencuri. Kecurigaan warga ini melihat mereka berlari di daerah padat penduduk dalam sebuah gang depan jalan raya.
Puncaknya, seorang pria yang tak memakai baju memukul bocah tersebut dengan menggunakan kayu sapu lidi. Bahkan, kerasnya pukulan membuat gagang kayu sapu tersebut patah. “Aku nggak ada ambil,” teriak bocah tersebut. Video ini pun viral dan direpost sejumlah akun instagram. Sumpah serapah netizen kepada pelaku pemukulan pun dilontarkan karena geram melihat pemukulan tersebut. (haris)