Pengerjaan Drainase di Multatuli dan Gedung Arca buat Sedih Warga

Plang Proyek Drainase di Jalan Gedung Arca masih terpasang, Jumat (17/1/2020). (kaldera/imran)
Plang Proyek Drainase di Jalan Gedung Arca masih terpasang, Jumat (17/1/2020). (kaldera/imran)

MEDAN, kaldera.id – Selain administrasi yang amburadul (belum tuntas sudah dibayar lunas), masyarakat juga mengritik cara pengerjaan drainase di Jalan Multatuli dan Jalan Gedung Arca. Mereka sedih karena terlihat dikerjakan asal-asalan.

Bahkan, masyarakat rela memberikan rokok atau minum agar pengerjaan di depan rumahnya terlihat bagus.Warga sekitar menuturkan pengerjaanya tidak rapi. Terkesan biar cepat selesai. Sisa material dibiarkan berserakan. Para pengguna jalan jadi terganggu.

“Banyak debu jadinya bang. Asal-asalan pengerjaanya. Tanahnya dibiarkan. Sedih kita melihatnya,” ungkap Darwin selaku warga Jalan Mu5tatuli kepada kaldera.id, Jumat (17/1/2020).

Meskipun belum tuntas, pengerjaan tersebut ditinggalkan begitu saja. Akibatnya warga sangat dirugikan. Terakhir pengerjaan itu dilakukan Selasa malam lalu.

“Ditinggal begitu saja. Kalau mau bagus pengerjaanya, warga harus memberi uang kopi sama rokok,” tambah Diah, selaku pedagang warung kopi di kawasan tersebut.

Kondisi tidak jauh berbeda terlihat di Jalan Gedung Arca, Kecamatan Medan Kota. Penutup drainase tidak terpasang akibat belum kering. Sisa material berserakan.

Proyek ini sepanjang 150 meter lebih atau mulai dari Jalan Gedung Arca sampai simpang Jalan HM Joni.

“Pengerjaanya sudah hampir sebulan. Ini tahap penyelesaian. Sisa tanahnya nanti diangkut kawanku yang lain,” ungkap Supriono, salah satu pekerja drainase tersebut.(imran effendi/pkl/ars)