Site icon Kaldera.id

Jumlah PDP dan ODP Corona di Sumut terus Naik karena Pasien ODP Tak Taat Aturan

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis

MEDAN, kaldera.id – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) di Sumut kian bertambah dikarenakan beberapa ODP tidak menjalankan isolasi mandiri sebagaimana mestinya.

“Jika dilakukan dengan benar maka akan bisa memutus rantai penyebaran virus ini, namun saat ini masih ada juga yang membandal sehingga terjadi peningkatan.

Namun kami saat ini sudah meminta pertimbangan hukum terkait kasus seperti ini,” jelas Kadis Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit, Senin (23/3/2020). Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumut kembali bertambah menjadi 50 orang yang dirawat di 25 rumah sakit di enam kabupaten kota.

Sedangkan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) naik 35 persen menjadi 763 orang. “Sampai pukul 5 sore ini, PDP di Sumut menjadi 50 orang, ODP menjadi 763.

Sedangkan sebanyak enam pasien sudah kita pulanglan dan untuk yang positif sampai saat ini masih tetap dua, satu yang meninggal kemarin satu lagi masih dalam perawatan,” ujar Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Riadil Akhir Lubis.

Pasca terjadi eskalasi PDP dan ODP di Sumut, Pemprovsu memperpanjang siaga darurat Covid-19 hingga 29 Mei 2020 dan akan kembali diperpanjang dalam waktu yang tidak ditentukan jika masih terjadi kenaikan yang signifikan terhadap pasien Covid-19.

Jumlah PDP dan OPD di Sumut Bertambah

“Ini kita lakukan dalam mengantisipasi kasus ODP dan PDP yang terus meningkat,” jelasnya.

Saat ini kata Riadil, Pemprovsu juga tengah mempersiapkan rumah sakit serta lokasi dan bangunan tambahan yang nantinya akan digunakan untuk menampung PDP jika terus mengalami peningkatan.

“Seperti rumah sakit GL Tobing, PTPN II, RS Marta Priska Multatuli dan Brayan, RS Sari mutiara, dan beberapa bangunan seperti Pusdiklat, wisma atlet yang di Jalan Pancing dan bangunan- bangunan lain yang representatif sepeti sekolah polisi di jalan Bayangkhara.

Jika pun nanti masih terjadi eskalasi, kita juga akan mempersiapkan Asrama Haji dan banyak lagi bangunan yang akan kita manfaatkan,” tuturnya. Terkait ketersediaan logistik dan peralatan kesehatan Riadil mengatakan, sudah masuk beberapa barang kebutuhan sepeti APD dan alat dokter lainnya.

“Sudah masuk beberapa alat seperti APD dan barang lainnya. Kemungkinan besok atau lusa kita masih menunggu alat dan APD dalam skala yang besar. Barang ini nantinya akan disebar ke beberapa rumah sakit yang menjadi prioritas termasuk yang mempunyai banyak pasien PDP,” jelas Riadil.

Dalam dua minggu kedepan hingga 5 April 2020, Pemprovsu akan menutup industri pariwisata sebagai langkah mengantisipasi terjadinya kenaikan jumlah pasien Covid-19.

“Seperti club malam, diskotik, bar, spa, bioskop, rumah minum dan lain lain yang berhubungan dengan industri pariwisata.

Jika tidak diindahkan maka kami akan berikan sanksi yang tegas, untuk hotel dan balai pertemuan juga kami harapakan untuk menunda semua kegiatan sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ujarnya. (finta rahyuni)

Exit mobile version