Jumlah Pasien Positif, PDP dan ODP di Sumut Bertambah

Siaran pers Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19 Prov. Sumatera Utara (28/3/2020).
Siaran pers Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19 Prov. Sumatera Utara (28/3/2020).

MEDAN, kaldera.id- Jumlah pasien positif covid-19 di Sumut kembali bertambah menjadi 14 orang diikuti dengan kenaikan Pasien dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 77 orang serta Orang dalam Pemantauan (ODP) menjadi 4064 orang.

“Dari data yang kami terima hari ini disampaikan bahwa pasien positif covid-19 mengalami kenaikan 35,7 persen menjadi 14 orang. Sedangkan PDP naik 1,2 persen menjadi 77 orang dan juga diikuti ODP yang mengalami kenaikan 26,3 persen menjadi 4064 orang dari data sebelumnya,” kata Mayor Kes dr. Whiko Irwan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Sabtu(28/3/2020).

Untuk ODP yang tidak patuh, kata Whiko Pemprov Sumut telah melakukan koordinasi dengan instansi polri untuk melakukan pengawasan terhadap pasien tersebut.

“Kita sudah melakukan pencatatan identitas beserta nomor telepon dan sudah dilakukan koordinasi dengan instansi polri untuk dilaksanakan pengawasan pasien sehingga tidak terjadi penambahan jumlah pasien covid-19 ini,”jelasnya.

Terkait penyebaran Alat Perlindungan Diri (APD) di Sumut Whiko mengatakan, Pemprov Sumut telah mendistribusikan APD ke beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit GL Tobing, Rumah Sakit Haji, Rumah Sakit TNI AL, Rumah Sakit TNI AD, Rumah Sakit AU dan beberapa rumah sakit lainnya.

Dengan daftar APD baju coverall sebanyak 2115 pieces, sarung tangan karet 4650 pieces, sarung tangan porstex 10 pieces, helm 51 pieces, sepatu boot 597 pieces, serta masker tipe N95 sebanyak 50 pieces.

“Jumlah ini adalah sebagian kecil yang dipesan oleh Pemprov Sumut selebihnya masih dalam proses untuk pengadaan pengiriman oleh produsen,”jelasnya.

Begitu juga Rapid Test whiko mengaku, Pemprov Sumut juga telah menyebarkannya ke beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Utara.

“Sebanyak 3600 unit yang sudah kami terima dan juga sudah disebarkan ke beberapa kabupaten kota. Sedangkan untuk mempersiapkan laboratorium sendiri sementara ini gugus tugas masih mengirimkan ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta,” pungkasnya. (finta rahyuni)