MEDAN, kaldera.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara terima 6 jasad korban tewas terbakarnya kapal tanker Jag Leela di RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Selasa (12/5/2020).
Proses pencarian terhadap korban masih dilakukan dalam kapal yang dibangun 1999 itu, usai api dapat dipadamkan setelah berkobar 8 jam lebih.
Saat kejadian, tim temukan dua korban tewas. Jumlah tersebut bertambah pada hari kedua, dengan jumlah korban bertambah 4 orang. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah mengingat saat kejadian, banyaknya pekerja berada di kapal nahas tersebut.
Keenam korban masih jalani proses identifikasi. Tim DVI Polda Sumut sendiri dirikan posko untuk dan mengimbau keluarga dari para korban terbakarnya kapal di dermaga galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan, Medan, Senin (11/5/2020) pagi itu, untuk melaporkan dan membawa berkas penting para korban sebagai acuan identifikasi.
“DVI mempersiapkan posko untuk ante morten. Ada 6 korban yang masuk dan masih dalam proses identifikasi,” ungkap Wakil Direktur RS Bhayangkara Polda Sumut, AKBP Zulkhairi.
Keenam korban, kata dokter spesialis penyakit dalam itu, tim DVI menerima para korban dengan sangat mengenaskan.
Dimana korban sulit dikenali. “Satu korban diterima dalam keadaan utuh. Sedangkan lima korban lain dalam keadaan sulit dikenali,” sebutnya.
Dirinya menyebutkan, dengan kondisi jasad korban yang sulit dikenali, dibutuhkan beberapa tahapan untuk memastikan proses identifikasi. “Proses identifikasi kalau dengan kondisi utuh bisa cepat. Sedangkan korban yang tidak utuh, pemeriksaan berlanjut sampai sampel DNA,” jelas Zulkhairi.
Dia mengimbau kepada pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya, terkait dengan Jag Leela, untuk segera melapor ke posko ante mortem di RS Bhayangkara. “Bawa data sidik jari, KTP, kalau ada, kalau tertinggal di rumah, bisa juga ijazah,” pungkasnya. (haris)