Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution pada saat meninjau Hotel Soechi Medan, Selasa (2/6/2020).
Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution pada saat meninjau Hotel Soechi Medan, Selasa (2/6/2020).

MEDAN, kaldera.id – Plt Walikota Medan tawarkan aset Pemko Medan berupa Hotel Soechi Medan di Jalan Cirebon kembali dikelola pihak swasta. Sebab, BOT hotel tersebut dengan pengelola saat ini berakhir dalam waktu dekat.

Hanya saja pihak ketiga yang berminat harus mengikuti seluruh mekanisme dan aturan yang berlaku. “Kami memberikan kesempatan kepada banyak pihak untuk mengontrak atau mengelola aset milik Pemko Medan.

Yang penting mereka harus mengikuti mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan Pemko Medan,” kata Akhyar ketika meninjau Hotel Soechi Medan, Selasa (2/6/2020).

Saat ini aktivitas hotel dengan jumlah 267 kamar tersebut sangat sepi. Sebab, hotel tersebut tidak beraktivitas sejak pendemi Covid-19.

Akhyar mengakui, pandemi Covid-19 menyebabkan tidak sedikit hotel di Kota Medan yang menghentikan sementara operasionalnya. Selain minimnya tamu, penutupan sementara dilakukan sebagai upaya untuk menghemat cost (biaya) yang harus dikeluarkan.

Untuk itu dia berharap pendemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga bisnis perhotelan kembali berjalan lancar. Akhyar pun dapat merasakan beban yang tengah dihadapi pihak perhotelan saat pandemi Covid-19 ini.

Banyaknya hotel yang tutup sementara operasionalnya berdampak dengan minimnya PAD Kota Medan dari sektor pajak hotel.

“Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut hingga dua bulan ke depan, maka keuangan Pemko Medan juga terancam,”ungkap Akhyar.

Sementara itu, perwakilan Hotel Soechi, Arif menjelaskan, meskipun sudah tidak beroperasi, mereka tetap harus mengeluarkan biaya untuk menggaji sekitar 20 orang penjaga hotel 12 lantai tersebut.

“Walaupun tutup kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp100 juta lebih untuk membayar gaji sebanyak 20 orang,” jelas Arif. Sedangkan biaya yang paling besar mereka keluarkan untuk pembayaran tagihan listrik setiap bulan.

Lantaran tidak ada pendapatan masuk sejak tidak beroperasi, pihaknya telah menyurati PT PLN agar memberikan pengurangan biaya tagihan listrik. “Sampai kini belum ada balasan,” jelasnya. (reza sahab)