MEDAN, kaldera.id – Sekretaris ITB, Widjaja Martokusomo mengungkapkan, situasi pandemik akibatnya Covid-19 saat ini harus menimbulkan semangat berkolaborasi. Semua pihak harus move on karena kehidupan terus berlanjut dan tidak bisa mundur lagi.
Menurutnya, saat inilah kesempatan terbaik berkolaborasi membangun jaringan. Selain itu, kondisi ini harus dijadikan momen melakukan sesuatu yang baru.
“Ambil masukan, share keberagaman, mengembangkan potensi di daerah agar tetap bisa eksis. Situasi ini merupakan refleksi sangat baik bagi kemajuan kita. Kalau sebelumnya tidak bisa melakukan sesuatu, ini, itu. Ke depan harus bisa,” tegasnya kepada wartawan saat seminar 100 tahun ITB kepada wartawan melalui virtual zoom, Rabu (28/10/2020).
Dia menambahkan, saat inilah kesempatan membuat inovasi baru bagi negara. Dan itu dilakukan negara-negara lain. Baik itu, di bidang energi dan lainnya. Sebab, pertumbuhan berkelanjutan terus terjadi.
“Lakukan inovasi terbaru. Banyak potensi di daerah yang belum tergali. Sumut tidak perlu meniru Jawa,” tambahnya.
Sementara itu, Akademisi ITB, Boy Kombaitan menambahkan, dari sisi bidang energi, kondisi pandemi ini merupakan kesempatan untuk mengkaji ulang skenario energi yang telah dibuat.
Pandemi Covid-19 Harus Timbulkan Semangat Kolaborasi
Situasi ini juga menjadi kesempatan bagi para perguruan tinggi melakukan transmisi energi baru yang lebih mantap.
“Saat inilah peran atau masa depan energi daerah muncul mendudukannya di tingkat nasional. Harus ada transformasi. Sebab, banyak sumber energi di tingkat regional yang berpotensi dikembangkan,” katanya.
Sementara itu, Zaid P Nasution selaku lulusan ITB dan kini menjadi akademisi di USU mengatakan, situasi ini harus melakukan perubahan yang kencang karena dampak Covid-19 sangat besar bagi kehidupan warga negara.
Masyarakat harus tetap optimis dalam menjalani kehidupan. Tentunya tetap beraktivitas yang sehat sesuai arahan pemerintah.
“Situasi pandemi ini mempengaruhi segala sisi kehidupan. Makanya, situasi harus menjadikan kita ke depannya lebih inovasi lagi dalam mengembangkan potensi yang ada, khususnya di daerah. Contohnya, untuk energi. Saatnya daerah membuat sumber energi sendiri. Mana yang tidak tergapai PLN, di situ dikembangkan. Tentunya mengikuti ketentuan berlaku,” pungkasnya. (reza sahab)