Aliran Parit Dipenuhi Bangunan Liar, Sistem Perahu Mesin Bakal Dirancang

Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman mengakui, pembersihan parit sulang saling cukup memberatkan para petugas.
Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman mengakui, pembersihan parit sulang saling cukup memberatkan para petugas.

MEDAN, kaldera.id – Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman mengakui, pembersihan parit sulang saling cukup memberatkan para petugas. Untuk itu perlu dikonsep sistem perahu mesin menyedot sendimen agar pengorekan ini lebih efektif dan maksimal. Hal ini sesuai intruksi Walikota Medan, Bobby Nasution.

Pengorekan melalui alat berat sulit dilakukan karena sebagian aliran parit sudah dipenuhi bangunan. Sehingga akses menuju parit sangat terbatas.

“Saat ini ada beberapa titik parit sulang saling telah berdiri bangunan. selain mempersulit petugas mengorek secara manual, juga tidak ada lokasi yang dapat meletakkan sendimen sebelum diangkut dan dibuang. Untuk itu dibutuhkan alat seperti reklamasi pantai, tetapi mesinnya lebih kecil. Dengan begitu pengorekan dan normalisasi parit akan lebih maksimal,” kata Aulia saat meninjau pengorekan Parit Sulang Saling di Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (13/3/2021).

Dijelaskan Aulia, dengan alat tersebut, selain mempermudah pengorekan parit, juga akan terwujudnya program walikota, terintegrasinya drainase kota, drainase provinsi dan negara. Sehingga permasalahan banjir yang dikarenakan sampah dan sendimen di Kota Medan dapat teratasi.

“Jika program ini efektif dan berhasil nantinya Pemko Medan baru akan menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Artinya kita buktikan dulu. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengangkut sampah dari depan rumah warga dengan memperbanyak becak sampah,” katanya.

Selain di Kecamatan Medan Amplas, pengorekan juga dilakukan di Medan Area (Jalan Asia Raya Komplek Asia Mega Mas), Medan Denai (Jalan HM Joni, Kelurahan Binjai), Medan Timur (Jalan Veteran, Jalan I s/d Jalan IV, serta Jalan Bilal), serta Medan Perjuangan (Jalan Mabar Kelurahan Si Kera Hilir II). (reza)