MEDAN, kaldera.id – Chelsea kalah menyakitkan dari Leicester City dengan skor 1-0 pada final piala FA Cup 2020/21 di Wembley Stadium, Minggu (15/5/2021).
Satu-satunya gol kemenangan The Foxes (Leicester City) diciptakan oleh Youri Tielemans di menit ke-63′.
Gol itu tercipta lewat tendangan keras dari luar kotak penalti yang gagal dihalau kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga.
Chelsea sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-89′ setelah tendangan Ben Chilwell salah diantisipasi kapten Leicester Wes Morgan.
Namun sayang, wasit Michael Oliver menganulir gol bunuh diri tersebut setelah tinjauan VAR yang memperlihatkan bahwa Chilwell telah lebih dulu di posisi off-side. Tak ada gol yang tercipta di sisa waktu, Leicester menang 1-0.
Dengan hasil tersebut, menjadi trofi pertama anak asuh Brendan Rodgers sejak memenangkan gelar Liga Inggris musim 2015/16 lalu.
“Rasanya luar biasa. Reaksi pertama saya setelah pertandingan adalah saya sangat senang,” ujar Rodgers di laman resmi Leicester City.
“Keberanian yang mereka tunjukkan untuk menghasilkan performa berkualitas melawan tim papan atas sungguh luar biasa,” imbuhnya
“Untuk para pendukung, mereka sekarang bisa mengatakan bahwa mereka adalah pemenang Piala FA,” Rodgers menuturkan.
“Saya sudah mendengar semua cerita tentang kegagalan dan ketidakberuntungan yang pernah terjadi. Ini bisa menjadi momen istimewa bagi mereka,” pungkas Rodgers.
Laga itu dihadiri ribuan suporter ke stadion yang merupakan pertama kali ditengah pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, dimomen juara tersebut, dua pemain Leicester, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana, membentang bendera Palestina memperlihatkan kepada suporter di tribun.
Aksi tersebut dilakukan sebagai tindakan solidaritas bagi warga Palestina yang sedang terlibat konflik dengan Israel.
Diketahui, Choudhury merupakan eks pemain timnas Inggris U-21 yang dibesarkan dalam keluarga Bengali Muslim.
Sementara Fofana merupakan eks pemain timnas Prancis U-21 yang berasal dari keluarga Muslim Mali. (mustivan mahardhika)