Rektor UINSU Prof Syahrin Harahap (tiga dari kanan) dan Ketua Tanfidziyah PWNU Sumut H Syahrial Tambunan (4 dari kanan) berfoto bersama usai pertemuan
Rektor UINSU Prof Syahrin Harahap (tiga dari kanan) dan Ketua Tanfidziyah PWNU Sumut H Syahrial Tambunan (4 dari kanan) berfoto bersama usai pertemuan

MEDAN, kaldera.id- Rektor UIN Sumatera Utara Prof Dr Syahrin Harahap, MA dan Ketua Tanfidziyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut, KH Syahrial Tambunan berkomitmen dalam upaya memperkuat moderasi beragama di Sumatera Utara (Sumut).

Hal tersebut terungkap dalam silaturahim Rektor UIN Sumatera Utara dengan Ketua Tanfidziyah PWNU Sumatera Utara di Ruang Rapat Biro Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara (Unusu), Helvetia, Medan, Senin (24/5/2021).

Dalam kesempatan tersebut Prof Syahrin Harahap, menjelaskan bahwa UIN Sumatera Utara dengan NU berada dalam satu rumah visi dan cita-cita yaitu pengembangan keberagamaan di Sumut lewat penegakan moderasi beragama dan harmoni antar umat beragama.

“UIN Sumatera Utara dengan NU akan berkolaborasi secara strategis dalam mewujudkan penguatan moderasi beragama di Sumatera Utara yang akan dimulai dari 30 ribu mahasiswa UIN Sumatera Utara dan 30 ribu mahasiswa pada PTKIS di bawah koordinasi Kopertais Wilayah IX Sumatera Utara,” ujar Prof Syahrin.

Paradigma Wahdatul ‘Ulum

Selain itu, soal moderasi beragama, Rektor UIN Sumatera Utara juga menyampaikan komitmen UIN Sumatera Utara yang kuat dalam pengembangan integrasi ilmu lewat paradigma Wahdatul ‘Ulum. Prof Syahrin menjelaskan bahwa UIN Sumatera Utara telah berkomitmen mengakhiri dikotomi ilmu pengetahuan dan tidak lagi mengenal pemisahan ilmu umum dari ilmu agama.

“Semua ilmu berasal dari Tuhan, namun dalam pengebangannya dibagi kepada Islamic Sciences dan Islamic Studies, dengan begitu semua cabang ilmu terkoneksi,” ujar Prof Syahrin.

Sementara itu, KH Syahrial Tambunan berharap agar UIN Sumatera Utara terutama kader-kader NU yang mengabdi di dalamnya dapat menjadi motor penggerak penguatan moderasi beragama di Sumatera Utara.

“Saya melihat UIN Sumatera Utara memiliki potensi SDM yang luar biasa baik dan kuat, sehingga pantas jika diharapkan menjadi pelopor pengembangan moderasi beragama di Sumatera Utara,” kata Syahrial.

KH Syahrial Tambunan juga berharap agar Rektor UIN Sumatera Utara, Prof Syahrin Harahap, dapat membawa kampus UIN Sumatera Utara lebih maju dan dapat mewadahi pembinaan pengembangan keilmuan yang lebih komprehensif di masa mendatang.

Kemudian, soal paradigma Wahdatul ‘Ulum Syahrial Tambunan mengharapkan agar paradigma integrasi keilmuan tersebut dapat diimplementasikan secara baik di UIN Sumatera Utara serta dapat ditularkan ke lembaga-lembaga pendidikan lainnya di Sumatera Utara terutama pesantren dan perguruan tinggi NU.

Menurutnya, hal tersebut menjadi penting agar kader-kader NU dapat memiliki SDM yang maju serta memiliki daya saing sejak di pesantren. Sehingga ke depannya dapat mengisi posisi-posisi strategis dalam memajukan pembangunan dan peradaban. (finta rahyuni)