Masjid Raya Tetap Gelar Salat Idul Adha Berjamaah dengan Protokol Kesehatan

Masjid Raya Al Mashun yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan tetap menggelar Salat Idul Adha secara berjamaah
Masjid Raya Al Mashun yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan tetap menggelar Salat Idul Adha secara berjamaah

MEDAN, kaldera.id- Masjid Raya Al Mashun yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan tetap menggelar Salat Idul Adha secara berjamaah. Namun, dalam pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

“Insyaallah Salat Idul Adha akan kita laksanakan dengan menerapkan Prokes,” ujar Hamdan, salah satu anggota BKM Masjid Raya Al Mashun, Senin (19/7/2021).

Hamdan mengatakan, bagi jemaah yang akan melaksanakan Salat Idul Adha diwajibkan untuk selalu memakai masker serta membawa sajadah masing-masing. Selain itu, jemaah juga akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum melaksanakan salat.

Mesjid peninggalan Kerajaan Deli itu sendiri kata Hamdan sudah mempersiapkan alat pengukur suhu tubuh serta tempat untuk mencuci tangan yang terletak di halaman masjid.

“Fasilitas sudah kita siapkan, baik untuk pengukuran suhu tubuh, cuci tangan,semua nya sudah kita lengkapi,” jelas Hamdan.

Selain itu, BKM juga akan memasang tanda khusus berbentuk silang di barisan saf masjid sebagai pertanda jarak antar jemaah.

“Nanti akan kita atur jemaah, artinya untuk menjaga jarak,” sebutnya.

Sementara itu, Masjid Raya Al Mashun juga tetap melakukan penyembelihan hewan kurban di halaman masjid tersebut. Penyembelihan hewan kurban ini akan dilaksanakan pada hari Rabu (21/7/2021), tepatnya satu hari setelah pelaksanaan Salat Idul Adha.

Total ada 2 ekor lembu dan 9 ekor kambing yang akan di kurbankan.

“Ada dua ekor lembu, 1 dari imam mesjid, 1 lagi dari Gubernur, pak Edy Rahmayadi dan ada 9 ekor kambing,” jelas Hamdan.

Dalam mengantisipasi terjadinya kerumunan saat pembagian daging kurban, pihak BKM akan bekerjasama dengan sejumlah kelompok pengajian untuk membagikan daging tersebut.

Sehingga, nantinya yang bertanggungjawab untuk mengambil daging kurban ke Masjid Raya hanya perwakilan dari setiap kelompok pengajian.

“Nanti kita serahkan kepada mereka nanti mereka yang membagi. Mungkin beberapa orang perwakilan saja yang menjemput,” pungkasnya. (finta rahyuni)