Jemaah Salat Idul Adha 1442 H di Masjid Raya Tetap Ramai

Ribuan jemaah mengikuti Salat Idul Adha 1442 H di Masjid Raya Al Mashun Medan, Selasa (20/7/2021). Para jemaah mengikuti salat dengan mengikuti protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.
Ribuan jemaah mengikuti Salat Idul Adha 1442 H di Masjid Raya Al Mashun Medan, Selasa (20/7/2021). Para jemaah mengikuti salat dengan mengikuti protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.

MEDAN, kaldera.id- Ribuan jemaah mengikuti Salat Idul Adha 1442 H di Masjid Raya Al Mashun Medan, Selasa (20/7/2021). Para jemaah mengikuti salat dengan mengikuti protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.

Pantauan kaldera.id, jemaah mulai memadati masjid peninggalan kerajaan Deli itu sejak pukul 06.30 WIB. Mereka terlihat menggunakan masker dan membawa sajadah masing-masing sesuai imbauan Badan Kenaziran Masjid (BKM).

Sebelum memasuki masjid, jemaah diwajibkan untuk mencuci tangan dan melewati bilik disinfektan yang telah disediakan. Di pintu masuk masjid, pihak BKM juga memeriksa satu persatu suhu tubuh jemaah.

Meski ditengah pandemi, warga tetap antusias dan terlihat memadati bagian dalam hingga halaman masjid.

Petugas gabungan juga terlihat berjaga di depan dan di dalam lingkungan masjid untuk memastikan jemaah tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pelaksanaan salat Idul Adha dimulai sekitar pukul 07.40 WIB, yang diawali dengan tradisi kesultanan Melayu. Pemangku Kesultanan Deli datang mengenakan baju khas melayu dan dikuti para pengawal saat memasuki masjid dengan kumandang takbir dan azan.

Datuk Empat Suku Kesultanan Deli, Datuk Adil Fredy Haberham mengatakan pihaknya selama pelaksanaan Salat Idul Adha terus mengimbau jemaah untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

“Sesuai dengan imbauan pemerintah selalu ada pembatasan pembatasan, Alhamdulillah Salat Idul Adha tahun ini cukup rapi, Prokes cukup dijalankan. Kita juga imbau berulang kali, bahwasanya prokes harus dijalankan,” ujarnya.

Setelah selesai melaksanakan salat, jemaah diimbau untuk langsung pulang ke rumah masing-masing tanpa harus bersalam-salaman antar jamaah. Hal ini pun diharapkan bisa mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19. (finta rahyuni)