Sejumlah pelaku usaha di Jalan Karet Raya, khususnya yang berada di Lingkungan 7 dan 9 keberatan dilakukan kembali penyekatan ketat di Jalan Karet Raya simpang Jalan Sawit Raya, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (19/8/2021).
Sejumlah pelaku usaha di Jalan Karet Raya, khususnya yang berada di Lingkungan 7 dan 9 keberatan dilakukan kembali penyekatan ketat di Jalan Karet Raya simpang Jalan Sawit Raya, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (19/8/2021).

MEDAN, kaldera.id – Sejumlah pelaku usaha di Jalan Karet Raya, khususnya yang berada di Lingkungan 7 dan 9 keberatan dilakukan kembali penyekatan ketat di Jalan Karet Raya simpang Jalan Sawit Raya, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (19/8/2021).

Warga protes karena menganggap usaha mereka terganggu. Sebab, tidak ada pembeli maupun lainnya karena jalan tidak bisa dilalui. Kericuhan pun tidak terhidari. Adu argumen antara pelaku UMKM dengan Lurah Kelurahan Mangga, Wandro Malau tidak terelakan. Bahkan, warga juga sempat adu mulut dengan beberapa kepling yang berusaha meredakan warga.

“Kami minta ini dibuka. Kalau mau ditutup jalan menuju lingkungan. Atau bergantian. Jalan Sawit Raya ditutup. Jangan ini lagi yang ditutup (Jalan Karet Raya), ” ungkap Siagian selaku pengusaha doorsmeer di kawasan itu.

Dia menuturkan, mereka membuka usaha untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Sementara bantuan dari pemerintah tidak ada mereka terima. Selain itu, tidak ada jaminan penyekatan dilakukan mengurangi mobilitas warga dan menurunkan angka Covid-19. Sebab, warga tetap hilir mudik dengan memilih jalan lain. “Ini masalah perut. Usaha kami tidak jalan. Kami minta jalan ini tidak lagi disekat atau ganti di Jalan Sawit Raya. Kami keberatan jalan ini disekat,” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Kelurahan Mangga, Wandro Malau mengatakan, penyekatan ini merupakan intruksi dari Kapolrestabes untuk mengurangi mobilitas warga guna menurunkan angka kasus terpapar COVID-19, khususnya di Kelurahan Mangga.

“Angka terpapar Covid-19 di Kelurahan Mangga belum turun. Jadi, sabar. Ini hanya sementara. Bantuan akan segera diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pendataan sedang dilakukan. Mohon pengertian bapak-ibu. Ini masalah nyawa. Sangat sedih kalau kita sudah kena covid. Akan diberlakukan jam malam. Dimana Pukul 20.00 Wib warga tidak bisa beraktivitas lagi,” ungkap Wandro.

Meskipun warga tidak menerima, penyekatan tetap dilakukan. Wargapun membubarkan diri. (reza)