Ketua Gerindra Sumut yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Gus Irawan Pasaribu
Ketua Gerindra Sumut yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Gus Irawan Pasaribu

MEDAN, kaldera.id- Partai Gerindra Sumatera Utara (Sumut) mendorong Gubernur Edy Rahmayadi menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mengkawal Perda No 3 tahun 2015 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Ketua Gerindra Sumut yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Gus Irawan Pasaribu, Sabtu (23/10/2021).

Gus Irawan mengatakan, sudah ada perintah ke Fraksi Gerindra untuk mengecek terkait Pergub yang mengatur soal perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, karena infonya belum ada Pergub aturan turunan dari Perda tsb.

“Perda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan itu sudah ada sejak 2015 lalu, namun Pergub nya yang belum ada. Kalau Pergubnya diterbitkan, akan banyak sekali petani kita yang terlindungi, praktek-praktek ijon dan rentenir yang mencekik leher petani kita pasti perlahan akan hilang,” kata Gus Irawan.

Gus Irawan menilai, respon Gubernur sangat bagus saat HKTI bersilaturahmi dan saat beliau hadir menyaksikan MoU antara HKTI dan Bank Sumut beberapa hari lalu.

Katanya, dalam kata sambutan Gubernur, jelas diucapkan bahwa beliau mencerminkan sikap pro terhadap petani. Edy menyebutkan tidak ingin ada petani di Sumut yang terjerat praktek ijon dan rentenir.

Gus juga menjelaskan, ditengah pandemi Covid-19, ekonomi terkoreksi dalam, sektor yang menyumbang pertumbuhan ekonomi itu adalah sektor pertanian. Mestinya situasi saat ini lebih memperhatikan sektor pertanian.

“Pemerintah pusat juga berupaya meningkatkan sektor pertanian dengan food estate, sebagai semangat menguatkan ketahanan pangan kita. Sumut harus ikut menguatkan ketahanan pangan, karena hampir seluruh masyarakat Sumut menggantung hidupnya dari sektor pertanian,” tegas Gus Irawan

Gus mengatakan, Gerindra dan HKTI Sumut yakin Gubernur Edy Rahmayadi pro terhadap petani. Sehingga butuh saling menguatkan, untuk menjaga dan melindungi para petani agar kehidupannya sejahtera. (finta rahyuni)