MEDAN, kaldera.id – KPOTI (Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sumut diajak kolaborasi oleh YPSA, Sabtu (18/12/2021).
Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPOTI Sumut) Agustin Sastrawan Harahap mengatakan, hampir di setiap daerah memiliki ragam permainan rakyat dan olahraga tradisional seperti enggrang, terompah, hadang, ketapel glindingan, dan lainnya.
Keunikan permainan rakyat dan olahraga tradisional itu mengisyarakatkan bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang besar, bangsa yang kaya akan budaya dan memiliki wujud persatuan yang tinggi. Jenis-jenis permainan itu mengarjakan kita bela rasa, gotong royong, kebersamaan, welas asih, toleransi, adil, jujur, disiplin, sportivitas yang itu bisa didapatkan pada saat bermain.
“Dewasa ini dengan ragam budaya Indonesia, kita dihadapkan pada tantangan global dan dinamika sosial yang sangat kompleks. Indonesia dengan multikulturnya secara perlahan digerus perkembangan zaman,” kata Agustin.
KPOTI adalah wadah penghantar gerakan yang tumbuh di masyarakat
“KPOTI adalah wadah penghantar gerakan yang tumbuh di masyarakat, memposisikan sebagai hulu dalam melakukan penggalian, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia, serta pendidikan karakter,” terangnya.
Tak kalah pentingnya, terobosan pendidikan dengan menghadirkan kurikulum permaianan rakyat dan olahraga tradisional di sekolah dari jenjang paling dasar hingga lanjutan, menjadi landasan yang kuat untuk KPOTI terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak khususnya dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ketua Yayasan Pendidikan Syafiyatul Amaliyyah yang telah memberikan ruang kepada KPOTI Sumut dan KPOTI Kota Medan untuk menghadirkan Pangkalan Olahraga Tradisional. Kelak adik-adik kami para siswa YPSA akan beranjak dewasa, sukses meraih cita-cita menjadi pribadi yang tangguh, dan yang paling penting bisa memahami pribadinya dan orang-orang di sekitar. “Terutama miliki sikap bela rasa, negara, dan bangsa,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara ini, YPSA berikan penghargaan Kepada Siswa Berprestasi, penghargaan kepada siswa menempuh pendidikan penuh di YPSA, penghargaan kepada orang tua paling banyak menyekolahkan anak di YPSA, penghargaan kepada orang tua peduli perkembangan pendidikan di YPSA, penghargaan guru dan karyawan berprestasi, penghargaan guru dan karyawan yang telah mengabdi 10 tahun, penghargaan guru dan karyawan yang telah mengabdi 15 tahun, Memberi bantuan Umroh dan penghargaan guru dan karyawan yang telah mengabdi 20 tahun.(yogo/red)