Gus Yahya dan KH Miftahul Pemimpin Mumpuni Lanjutkan Semangat Kolektif Nahdliyin

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan, Prof Dr Syahrin Harahap, MA
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan, Prof Dr Syahrin Harahap, MA

MEDAN, kaldera.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan, Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan selamat atas terpilihnya KH Miftakhul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf, sebagai Rais A’am dan Ketua PBNU periode 2021-2026.

“Keduanya adalah imam dan leader yang mumpuni untuk melanjutkan semangat kolektif para nahdliyin, “ ujar Prof. Syahrin menanggapi terpilihnya kedua pimpinan di NU tersebut, Jumat (24/12/2021).

Menurut Prof. Syahrin, dengan pengalaman satu abad dan memasuki abad kedua, NU telah menunjukkan keteladanannya dalam tiga hal. Pertama, orientasi masa depan dan tanggungjawab peradaban.

“NU telah berbicara pada dunia dan bangsa Indonesia tentang peradaban, bagaimana harus ditegakkan dengan landasan Ketuhanan,“ ujarnya.

Kedua, sambungnya, NU telah mengukuhkan komitmennya dalam menjaga bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia secara meyakinkan. Dan, ketiga, kaum Nahdiyin telah mendemonstrasikan bagaimana ukhuwah didaratkan, dan bagaimana para ulama dan para pewaris harus ditakzimi.

“Dengan cara berukhuwah dan pentakziman para ulama tersebut, menempatkan NU sebagai basis keislaman dan keindonesiaan yang sangat andal, “ pungkas Prof Syahrin.

Diketahui, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar NU ke-34 di Lampung, Jumat (24/12/2012).

Sementara KH Miftachul Akhyar kembali terpilih sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) periode 2021-2026. Ia terpilih melalui hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.

Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Gus Yahya memiliki kedekatan dengan Gus Dur bahkan dianggap sebagai Gus Dur Muda yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi.

Gus Yahya berhasil mendapatkan perolehan suara dari kandidat lain, KH Said Aqil Siradj dengan jumlah suara yakni 337 suara dan Kiai Said Aqil mendapatkan 210 suara.

Sosok Gus Yahya sendiri begitu lekat dengan NU, di mana sang ayah yang merupakan tokoh NU yang disegani bernama KH Cholil Bisri. Bersama Gus Dur, KH Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).(yogo/red)